Jokowi Lantik Budi Waseso dan Pengurus Kwarnas Pramuka

Nasional, Pendidikan1,056 views

ALTUMNEWS.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi hari ini, Kamis, 27 Desember 2018 melantik pengurus Kwartir Nasional Gerakan Pramuka masa bakti 2018-2023. Pelantikan berlangsung di di halaman tengah Istana Merdeka, Jakarta.

Pelantikan ini merujuk pada Keputusan Presiden Nomor 67/M/2018 tanggal 26 Desember 2018 tentang Pengukuhan Susunan Pengurus Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Masa Bakti 2018-2023.

Sebelum prosesi pelantikan dimulai, Jokowi meminta para pengurus Kwarnas Pramuka memperhatikan sejumlah hal. “Saya harap saudara telah membaca dan memahami Undang-Undang Nomor 12 tahun 2010 secara lengkap karena ketentuan tersebut merupakan landasan hukum bagi gerakan Pramuka,” kata Jokowi seperti dilasir dari Tempo.co.

Selain itu, Ketua Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka ini meminta para pengurus untuk membaca dan memahami Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) gerakan Pramuka.

“Setelah memahami Undang-Undang Nomor 12 tahun 2010 serta Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga apakah saudara dapat menyetujuinya,” tanya Jokowi. “Setuju,” jawab para pengurus.

Usai mengajukan sejumlah pertanyaan, barulah Jokowi membimbing para pengurus ini mengungkapkan sumpah Tri Satya.

“Tri Satya. Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh: Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan pancasila. Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat. Menepati Dasa dharma,” kata Jokowi diikuti para pengurus.

Acara pelantikan ini turut dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi, dan beberapa pejabat TNI-Polri.

Dalam Musyawarah Nasional yang berlangsung di Hotel Grand Clarion, Kendari pada 26-28 September 2018 lalu, Komisaris Jenderal purnawirawan Budi Waseso terpilih sebagai Ketua Pramuka. Ia mengalahkan dua pesaingnya, yakni Adhyaksa Dault (ketua Kwarnas inkumben) dan Jana Anggadiredja (tenaga pengajar di Lemhanas) melalui voting.

BACA JUGA:  XL Axiata Mewisuda 150 Mahasiswa Program XL Future Leaders

Namun acara musyawarah nasional Pramuka itu turut menyisakan cerita dugaan adanya intervensi aparat keamanan. Ketua Panitia Munas Pramuka, Kodrat Pramudho kepada Tempo, menggambarkan tekanan oleh aparat keamanan terhadap pimpinan kwartir daerah untuk mendukung Budi Waseso.

Menurut Kodrat, selama Munas yang berlangsung pada 26-28 September, puluhan intel berpakaian pramuka dan sipil berkeliaran di hotel berbintang empat itu.  Ada yang menyamar sebagai peserta, peninjau, petugas hotel, bahkan sopir.

Selama Munas Pramuka berlangsung, aparat keamanan itu memiliki markas di lantai 16 Hotel Grand Clarion. Pada lantai ini hanya ada beberapa kamar tipe president suite yang memiliki ruang tamu besar, ruang makan, dan dapur khusus.

Budi Waseso membantah tuduhan menggunakan aparat dari BIN dan Polda untuk menekan pimpinan kwarda pramuka. “Saya kira tidak. Jalannya pemilihan tadi fair. Begini kalau membuktikan adanya intervensi, tadi jalannya terbuka, fair, semua terbuka fair bisa menyampaikan pendapat, jadi terbantah semua tuduhan itu ya,” ujar Budi Waseso kepada wartawan seusai pemilihan ketua Kwarnas Pramuka.***

Editor : Robert