ALTUMNEWS.com, KALIANDA — Beberapa waktu lalu Indonesia berduka karena sebagian daerah Banten dan Lampung dilanda Tsunami. Bencana ini memakan korban jiwa dan harta benda penduduk yang terdampak.
Solidaritas dari masyarakat Indonesia begitu besar sehingga mengalirlah bantuan bagi mereka yang terdampak baik yang diserahkan secara langsung maupun melalui lembaga-lembaga yang mengkoordinir bantuan bantuan yang terus berdatangan.
Puskopdit Caraka Utama sebagai lembaga yang membina koperasi kredit di Lampung juga ikut bersolidaritas dengan mencoba mengkoordinir bantuan bantuan yang disalurkan melalu kopdit.
“Bantuan yang berbentuk uang tersebut dikumpulkan melalui Puskopdit dan kemudian disalurkan melalui Posko Charitas yang berada di Ngison Nando, Kalianda, “kata Wakil Ketua Puskopdit Caraka Utama, Yohanes De Deo Widyastoko di Bandar Lampung, Jumat, 08 Februari 2019.
Menurut De Deo, kedatangan jajaran Puskopdit Caraka Utama di Ngison Nando disambut langsung oleh RD. Wolfram Safari. Sebagaimana diketahui, Romo Wolfram bersama RD. Bernardus Haryanto Silaban menjadi koordinator di posko tersebut.
“Kami beruntung karana berkesempatan mendengarkan penjelasan bagaimana para relawan bekerja dari hari kejadian hingga saat ini,” kata De Deo.
Wakil Ketua Puskopdit Caraka Utama ini berharap bantuan yang jumlahnya tidak besar dari aksi solidaritas anggota koperasi kredit ini, kiranya dapat berguna bagi korban bencana.
“Kami bersyukur masih dapat membantu meringankan beban mereka dan kami menyerahkan pada Tim Charitas yang kami yakini dapat memberikan yang terbaik bagi saudara saudara kita yang sedang mengalami kesusahan,” pungkas De Deo.
Sementara itu, RD. Wolfram Safari menyampaikan terima kasih atas bantuan yang disalurkan Puskopdit Caraka Utama. Dijelaskannya para relawan di Posko Ngison Nando menyiapkan makan pagi sejumlah seribu bungkus setiap hari selama sebulan ketika para pengungsi masih menempati posko posko pengungsian.
“Namun, karena para pengungsi sekarang sudah kembali ke daerah terdampak dan beberapa sudah mulai tinggal di tempat hunian sementara (huntara). Para relawan melakukan kunjungan berkala ke daerah terdampak untuk memberikan bantuan kebutuhan sehari hari maupun trauma healing,” jelas Romo Wolfram.
Dikatakan Romo Wolfram, kehadiran tim relawan trauma healing dari Charitas sungguh dinanti nantikan oleh anak-anak di daerah terdampak.
“Agar penyaluran bantuan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh penduduk terdampak, tim relawan melakukan assessment dahulu di daerah terdampak. Hasil assessment inilah yang memudahkan tim relawan menentukan kebutuhan mereka dan dibagikan dengan memberikan kupon kepada penduduk terdampak,” terangnya.***
Editor : Robert
