ALTUMNEWS.com, BANDAR LAMPUNG – Peran perempuan di era globalisasi ini telah berkembang menjadi peran ganda. Peran ganda tersebut meliputi peran sebagai ibu rumah tangga, wanita karir dan juga kegiatan lain di luar rumah seperti berorganisasi.
Brigita Manohara menyebut perempuan merupakan sosok hebat dan tangguh, karena dapat melakukan banyak peran disamping sebagai ibu rumah tangga.
“Perempuan-perempuan itu adalah orang yang luar bisa. Yang berani berorganisasi, yang berani keluar dari zona nyamannya, itu luar biasa,” kata Brigita Manohara pada Acara Pelatihan Public Speaking dan MC yang digelar Wanita Katolik RI Badan Koordinasi Cabang (Bakorcab) Bandar Lampung. kegiatan berlangsung di halaman Gereja Katolik Stasi St. Maria Immaculata, Way Kandis, Bandar Lampung, Minggu, 17 Februari 2019.
Menurut Brigita Manohara, anggota Wanita Katoli RI yang aktif berkecimpung di Wanita Katolik Republik Indonesia termasuk sebagai perempuan-perempuan kuat dan hebat.
“Peran perempuan tidak hanya dibatasi di rumah saja, atau di tempat kerja, melainkan dapat berperan dan berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa. Itu artinya, perempuan sebagai bagian yang sangat penting dalam kemajuan bangsa baik dewasa ini, termasuk ibu-ibu WKRI di Bandar Lampung ini,” katanya.
Pada masa depan menurut Brigita, perempuan ditantang untuk memperlihatkan kemampuan untuk memerankan peran ‘ganda’ itu. “Jika gagal, ini tentu akan berdampak negatif pada masyarakat, demikian pula sebaliknya,” katanya menggebu.
Brigita Manohara Beri Pelatihan Public Speaking dan MC pada WKRI Bakorcab Bandar Lampung
Pengalaman sebagai presenter berita televisi Nasional membuat Brigita Manohara dengan gapah berbagai telanta pada 60-an peserta pelatihan Public Speaking dan Master of Ceremonies atau MC.
Menurut perempuan kelahiran 2 November 1985 ini, salah satu yang harus diperhatikan dalam membawakan acara adalah teknik vokal.
“Yang terpenting adalah intonasi yang benar, stressing pada kata-kata atau kalimat tertentu yang dianggap penting. Volume pelan saat permulaan dan akhir, mainkan juga tempo biar tidak monoton. Dan tidak kalah penting perhatikan pula artikulasi dan pelafalan kata yang benar,” beber alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember ini.
Menurut Brigita, menjadi MC tak lain juga sebagai salah satu bentuk berkomunikasi, jadi pengontrolan emosi juga mutlak diperlukan.
“Intinya komunikasi adalah menyampaikan pesan, jadi harus pandai-pandai mengontrol emosi. Emosi itu bisa kita kontrol, tidak sulit, asal kita mau. Ketika sedih, itu tidak boleh kita bawa saat kita membawakan acara,” pungkas calon anggota DPR RI dari PDI Perjuangan Dapil 1 ini.
Dihubungi terpisah, salah satu peserta pelatihan, Cicilia Tresnaningsih Carlost merasa mendapatkan ilmu yang dibagikan oleh Brigita Manohara. Bahkan secara pribadi, dia memuji Brigita Manohara sebagai sosok perempuan muda yang cerdas dan tangguh.
“Tanggapan saya sangat positif ya, menyenangkan sekali mengikuti pelatihan yang dibagikan oleh sosok Brigita Manohara yang menurut saya juga dia sebagai perempuan yang cerdas dan tangguh. Gak nyangka saja, beliau memiliki talenta yang luar biasa,” ungkap Carlost.
Dikatakan Carlost, kemampuan public speaking dan MC yang ditularkan Brigita Manohara kepada Wanita Katolik RI di Bandar Lampung sangat bermanfaat.
“Bagi kami ini sangat bermanfaat, karena anggota WKRI selama ini sering berhubungan dengan masyakat banyak, kemampuan public speaking mutlak ternyata harus kami miliki. Dan ternyata banyak sekali yang selama ini luput dari perhatian kami saat berada di depan banyak orang,” pungkasnya sumringah.***
Kontributor : E. Gamma Pranadenta
Editor : Robertus Bejo
