ALTUMNEWS.com, LAMPUNG UTARA — 244 siswa kelas XI SMA Xaverius Bandar Lampung telah usai mengikuti Program Live In di Lampung Utara. Kegiatan ditutup dengan Misa Ekaristi di Gereja Stasi Pagar Gading yang dipimpin oleh RD Markus Sumantri.
Dalam homilinya Romo Markus Sumantri, mengajak para siswa SMA Xaverius Bandar Lampung untuk menjalin persahabatan dengan keluarga yang menjadi tempat mereka tinggal selama Live In.
“Carilah sahabat, karena sabahat itu akan membuat diri kita satu dengan yang lain bisa saling terbuka dan menguatkan dalam hidup. Maka mudah-mudahan adik-adik ketika hidup bersama dengan dalam keluarga terjalin persahabatan antara kalian dengan orangtua serta anggota keluarga lain dimana kalian tinggal,” kata Romo Mantri.
Sementara itu, P. Gatot Eko Adrijanto, mewakili Kepala SMA Xaverius Bandar Lampung meminta maaf pada semua warga Desa Pager Gading, Trimodadi, dan Karang Rejo jika terdapat perlakuan yang tidak terpuji anak didiknya.
“Mohon maaf jika ada tingkah laku anak-anak kami yang kurang berkenan dan terima kasih atas kebersamaan, atas pendidikan yang telah diberikan untuk para siswa SMA Xaverius Bandar Lampung,” katanya.
Koordinator Panitia Program Live In SMA Xaverius Bandar Lampung, Sisilia Surasi Andriani, mengungkapkan kembali alasan pentingnya kegiatan ini digulirkan guna pembentukan karekter siswa.
“Ketika ada orangtua yang komplen untuk apa sih Live In? Apa gunannya Live In? Waktu itu saya tidak berani untuk banyak cerita alasannya karena belum terbukti. Maka ketika itu saya hanya mengatakan bahwa paling tidak nanti dia pulang lebih bersyukur atas hidup dan keadannya. Dan sekarang tanggal 1 Maret 2019, tidak hanya itu yang kalian dapat, benar?” kata Sisilia menggebu disambut tepuk tangan anak didiknya tanda mengamini.
Pada acara perpisahan ini, ada kejadian mengharukan ketika Sisilia menyuruh salah satu peserta Live In untuk mencari orangtua induk dimana mereka tinggal untuk meminta maaf.
“Saya minta Jody (nama salah satu siswa), Jody cari bapakmu, cari papamu. Minta maaf karena kamu sering dicari sampai sore enggak pulang,” suruh Sisilia. Hal ini dilakukannya sebagai bagian untuk mengajarkan siswanya agar berperilaku santun.
Kepala SMA Xaverius Bandar Lampung, F. Joko Winarno saat ditemui di Bandar Lampung menyatakan profesiat kepada seluruh siswa peserta Live In karena dapat menyelesaikan proses pendidikan multikultural dengan baik.
F. Joko menyampikan terima kasih kepada seluruh panitia dan seluruh warga di tiga stasi atas segala pengorbanan dan kerja kerasnya mendampingi anak anak belajar dengan bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Secara khusus saya berterimakasih kepada warga karena mereka telah menerima para siswa sma xaverius dengan tulus dan dengan hati,” katanya di Bandar Lampung, Sabtu, 02 Maret 2019.
Salah satu peserta Live In, Elisabet, siswi kelas XI MIPA 1 SMA Xaverius Bandar Lampung mengaku merasa “disadarkan” usai mengikuti kegiatan ini.
“Menurut aku sih buat pendidikan karakter, Live In sih oke. Kayak memang bener-bener dilatih, tidak cuma manja-manja doang di rumah, gak cuma tidur-tiduran, jadi kayak bener-bener dibangunin gitu sih,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, 244 siswa SMA Xaverius Bandar Lampung sejak tanggal 24 Februari 2019 sampai 1 Maret 2019 Live In di Desa Pager Gading, Trimodadi, dan Desa Karang Rejo, Kecamatan Blambangan Pagar, Lampung Utara. Para siswa kelas XI tersebut menetap di rumah-rumah penduduk yang menjadi orantua mereka serta mengikuti aktivitas keseharian mereka di sana.***
Kontributor : E. Gamma Pranadenta
Editor : Robertus Bejo