ALTUMNEWS.com, BALI — Open Forum tahun ini terbagi dalam dua sesi yakni ; Menghidupkan Kembali Nilai-Nilai Raeffeisen oleh Mr. Ranjith Hettiarachchi, Technical Assistantf the Asian Conferedarion of Credit Unions (ACCU), Thailand dan Formalisasi Dana Perlindungan Bersama (Daperma) bersama AXA Indonesia.
Mr. Ranjith mengajak peserta open forum untuk melihat kembali nilai-nilai yang ditanamkan oleh Raiffesein sebagai founder credit union. “Banyak credit union yang sudah mulai bergeser dari nilai-nilai Raeffeisen,” beber Mr. Ranjith di Prime Plaza Hotel, Sanur, Bali, Minggu, 23 Juni 2019.
Maka pada kesempatan itu, Mr. Ranjith mengajak peserta untuk kembali ke misi awal credit union dan merevitalisasi nilai-nilai tersebut untuk menjaga kelanggengan atau keberlanjutan GKKI di era milenial ini.
Pada sesi “Formalisasi Daperma”, diangkat rencana Formalisasi Daperma yang disampaikan oleh tiga orang dari AXA yang didukung oleh GIZ sebuah lembaga swadaya masyarakat dari Jerman yang peduli dengan usaha mikro.
Miss Rina, perwakilan dari AXA mengawali dengan menyampaikan hasil survei yang dilakukan di tiga kota yakni Bandung, Wonosobo dan Bali. “Survei menunjukkan bahwa anggota masih percaya dengan Daperma namun berharap perlindungan lebih bagi anggota keluarga sangat dibutuhkan,” jelas Miss Rina.
Ditegaskan Miss Rina, Daperma direkomendasikan untuk diformalkan. Inkopdit telah berusaha melangkah dengan melakukan beberapa workshop dan tidak mudah untuk daperna menjadi lembaga asuransi.
“Karena untuk menjadi lembaga formal yang memiliki legalitas dan diakui OJK, Daperma harus menyiapkan sumber daya manusia yang mumpuni di bidangnya,” ucapnya.
Legalitas ini, lanjutnya juga menjadi sangat penting bagi primer karena premi daperma masih menjadi obyek pajak karen tidak diakui sebagai lembaga perlindungan yang sah.
Dikatakannya, kehadiran dukungan GIZ melalui AXA Indonesia untuk mendukung dan mendampingi Daperma dalam tiga tahun kedepan sangat penting.
“Dalam hal ini AXA telah menawarkan proposal rencana tiga tahun kedepan. Diharapkan Daperma nantinya sudah siap dan bisa menentukan langkah yang tepat dalam pengelolaannya sehingga anggota merasa aman dan nyaman,” tutupnya.***
Kontributor : De Deo Widyastoko
Editor : Robert