Proses Pembelajaran Berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif, Ini Penjelesan Romo Hartana SJ

ALTUMNEWS.com, BANDAR LAMPUNG – Beberapa waktu lalu Romo Albertus Hartana SJ memberikan pelatihan proses pembelajaran berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif untuk para guru SD, SMP dan SMA Xaverius di Bandar Lampung.

Menurut Romo Hartana, Pedagogi Reflektif sumber utamanya adalah dari semangat atau spiritualitas Ignatius Loyola, pendiri ordo Serikat Yesus.

“Pedagogi reflektif atau pedagogi ignatian sudah dilaksanakan di lembaga pendidikan tingkat kolese dan universitas di seluruh dunia yang dikelola oleh Romo-romo Jesuit,” kata Romo Hartana saat dihubungi Altumnews.com, Sabtu, 13 Juli 2019.

Ditegaskan Dosen Universitas Sanata Dharma ini, inti dari pedagogi reflektif adalah mengajak guru dan murid untuk memiliki kebiasaan refleksi setelah proses pembelajaran.

“Setiap akhir dari kegiatan pembelajaran para siswa diajak untuk refleksi untuk melihat kembali pengalaman selama proses pembelajaran dan ditindak lanjuti dengan aksi atau tindakan nyata dalam hidup sehari-hari,” imbuhnya.

Dalam refleksi, lanjut Romo Hartana,  siswa diajak untuk menangkap makna dari materi ajar dalam hidup sehari-hari, sehingga pembelajaran menjadi bermakna(meaningfull learning).

“Dengan refleksi setiap siswa akan mengembangkan karakter sehingga pembelajaran menjadi utuh atau holistik dan bermakna dalam pengembangan hidup pribadi,” jelasnya lagi.

Dikatakan Romo Hartana, pedagogi reflektif sudah dilaksanakan pula di beberapa yayasan katolik di Pulau Jawa dan sebagian luar Jawa.

“Intinya; Paradigma Pedagogi Reflektif adalah salah satu model pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai kemanusiaan ke dalam kurikulum atau proses pembelajaran yang pusatnya ada direfleksi. Ada tiga unsur pedagogi reflektif yaitu: pengalaman, refleksi dan aksi,” pungkanya.***

Editor : Robertus Bejo

BACA JUGA:  BTS Gunung Menanti Tarik Pelanggan Baru Indosat di Tumi Jajar Tulang Bawang Barat