Marcus Budi Santoso Kembali Nahkodai Pemuda Katolik Lampung

Politik, Sosok1,885 views

ALTUMNEWS.com, BANDARLAMPUNG — Marcus Budi Santoso terpilih kembali untuk memimpin Komisariat Daerah (Komda) Pemuda Katolik (PK) masa bhakti 2019-2022. Marcus, terpilih secara aklamsi pada Musyawarah Komisariat Daerah (Muskomda) IV PK Komda Lampung pada Minggu, 01 Desember 2019 di Wisma Albertus Bandarlampung.

Ketua Komda terpilih Marcus menyampaikan terima kasih kepada seluruh kader Pemuda Katolik atas kepercayaan yang diberikan. “Terima kasih telah mempercayakan saya untuk kembali memimpin Komda Lampung tiga tahun kedepan. Saya berharap kerjasama dan keterlibatan teman teman sekalian untuk terus bersama-sama memajukan Pemuda Katolik Lampung,” katanya.

Pastor Moderator Pemuda Katolik, Romo Yohanes Kurniawan Jati pada kesempatan itu menyampaikan selamat untuk kepengurusan PK yang baru dibawah kepemimpinan Marcus Budi Santoso.

“Semoga PK semakin mampu membentuk kader generasi muda yang nasionalis sehingga mampu berkiprah di bidang sosial kemasyarakatan yang lebih luas sebagai perwujudan iman dan perlu terus mencari cara baru agar tumbuh minat dan kecintaan pada organisasi dan mencari terobosan baru untuk andil membangun masyarakat lampung,” harap Romo Jati.

Perjalanan Tiga Tahun Pemuda Katolik 2016-2019

Pada Muskomda itu, Marcus Budi Santoso menceritakan perjalanan 3 tahun kepengurusa Pemuda Katolik Komda Lampung.

“Saya sangat mengapresiasi yang sebesar-besarnya atas kerja keras tim komda, komcab dan komac yang dengan ketulusan memperbaiki dan membesarkan Pemuda Katolik,” kata Marcus mengawali.

Marcus mengulas kebijakan komda 2016-2019 yang dipadukan dengan Arah Dasar Pastoral Keuskupan Tanjung Karang (ARDAS) yaitu Gereja Katolik Tanjungkarang. “Dengan menjadi terang dan garam dunia bersama Kristus Sang Jalan dan Kebenaran dan Kehidupan, adalah sakramen keselamatan bagi semua orang”.

“Tentu saja moto Mgr. Yohanes Harun Yuwono Non Est Personarum aceptor Deus setidaknya ada 3 hal pokok ; pertama Pemuda Katolik harus menjadi garam dan terang ditengah-tengah masyarakat, tugas kita disini harus membawa kesejukan ditengah tengah masyarakat dengan semangat toleransi dan persaudaraan sejati.

BACA JUGA:  Pemuda Katolik Komcap Lampung Tengah Gelar Mapenta dan Muskomac

“Kedua dalam rangka konsolidasi organisasi, prioritas utama adalah pembentukan struktur sampai tingkat bawah, penataan organisasi dari kabupaten, kecamatan dan desa. Hal ini penting agar warna kita menyentuh, terasa hadirnya sampai level bawah, menjawab persoalan masyarakat hingga akar,” lanjutnya.

Ketiga lanjur Marcus, kebermanfaatan organisasi basic kewirausahaan bagi anggota dan penjajakan distribusi kader, mendorong kader untuk ber UKM, sebagai basic income keluarga dan kader,” pungkasnya.

Sementara itu, Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Rudy Jong mengatakan untuk membesarkan Pemuda Katolik butuh keseriusan dan tata kelola yang benar. “Konsolidasi organisasi harus ada sampai level kecamatan. Tantangan dan peluang kedepan sangat kompleks, di era milenial ini Pemuda Katolik harus benar-benar memanmanfaatkanya dengan baik, jangan sampai tertinggal,” seru Rudy Jong.

Pesan Uskup Keuskupan Tanjungkarang untuk Pemuda Katolik

Uskup Keuskupan Tanjungkarang, Mgr Yohanes Harun Yuwono mengajak Pemuda Katolik untuk meneladani Maria yang berani mengambil resiko dan tanggung jawab besar untuk menjadi sarana Allah.

“Kepada anggota Pemuda Katolik harapanya jangan hanya tumbuh menjulang ke atas tanpa akar yang kuat. Kalau itu terjadi angin akan menumbangkan kalian. Lupa akan usul dan akar budaya akan mendaratkan kaum muda pada: lupa akan sejarah, meremehkan pengalaman hidup para leluhur, dan memandang rendah masa lalu dan hidup akan kosong.”

“Temukanlah kekayaan hidup masa lalu, warisilah sebagai kekayaan diri dan gaya hidup, itu adalah perbuatan kasih kepada mereka,” ajak Uskup.

Pimpinan tertinggu umat Katolik di Lampung ini mendukung berbagai kegiatan kaum muda, termasuk Pemuda Katolik. Dia meminta juga agar PK melibatkan kaum muda lintas iman.

“Semua orang muda dari berbagai latar belakang apapun sesungguhnya ada di hati Tuhan dan karena itu harus ada juga di hati Gereja hal ini sesuai dengan isi dokumen persaudaraan insani Abu Dhabi,” pungkas Mgr Harun.***

BACA JUGA:  Toleransi di Lampung, Pemuda Katolik Amankan Masjid Kala Saudara Umat Muslim Salat Idul Fitri

Editor : Robertus Bejo