ALTUMNEWS.com, BANDARLAMPUNG — Para penyandang disabilitas di Provinsi Lampung dibuat tersenyum. Mereka tampak sumringah, karena mendapatkan bantuan kaki palsu, tangan palsu dan brisk dari dermawan.
Senyum sumringah karena perasaan gembira membalut mereka, salah satunya Pahing (75), warga Desa Way Gelam, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan. Mbah Pahing, begitu dia dipanggil, kembali mendapat bantuan kaki palsu gratis.
“Terima kasih kepada PPDI, Yayasan Hin An, dan Dinas Sosial Provinsi Lampung yang telah memberikan bantuan kaki palsu pada saya, semoga ini bisa saya gunakan selama-lamanya,” kata Pahing saat pengukuran kaki palsu di Panjang, Bandarlampung, Selasa (11/02/2020).
Adalah Dewan Pengurus Daerah Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (DPD PPDI) Lampung berkerjasama dengan Hin An Peduli dan Dinas Sosial Provinsi Lampung yang membuat 102 orang penyandang disabilitas tersenyum lebar.
Ketua DPD PPDI Lampung, Edy Waluyo mengatakan bantuan untuk penyandang disabilitas di wilayahnya berkat penantian selama setahun.
“Kami dari PPDI setahun sebelumnya telah mengajukan dari yayasan ke yayasan, dan alahmdulilah membuahkan hasil karena ada respon dari pada Yayasan Peduli Tuna Daksa (Hin An Peduli),” ucap Edy Waluyo.
Ketua Hin An Peduli, Lucy Kurniajaya berharap para penyandang disabilitas bisa mandiri setelah mendapatkan bantuan. “Harapannya ya mereka lebih bisa mendiri, bisa bekerja seperti masyarakat normal lainnya,” ucap Lucy Kurniajaya.
Lucy Kurniajaya mengatakan kuoata untuk Lampung yang berjumlah 150 unit itu merupakan bantuan dari SOGO. “Ini dalam rangka ulang tahun SOGO yang ke-30,” ucapnya.
Plt. Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung, Heryana Romdhony mengapresiasi atas upaya yang dilakukan DPD PPDI Lampung dan Yayasan Hin An Peduli.
“Ini merupakan inspirasi yang sangat baik dan sangat menggugah, mudah-mudahan dapat diikuti kelompok lembaga atau masyarakat, atau yayayasan yang mulai peduli dengan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Lampung,” kata Heryana Romdhony.
Dengan banyaknya uluran tangan dari berbagai pihak menurut Yana, begitu Heryana Romdhony disapa kesejahteraan masyarat Lampung seperti yang dicita-citakan Gubernur Arinal dan Wagub Chusnunia dapat segera terwujud.
“Dengan demikian dapat merasakan kehadiran tidak hanya Pemerintah Provinsi, tapi masyarakat itu sendiri, sesuai dengan konsep pertolongan dalam pekerjaan sosial yaitu help themself, menolong supaya masyakat bisa menolong dirinya sendiri. Dan ini insya Allah ke depan akan semakin terwujud menuju masyakat Lampung berjaya,” ucapnya.
Kepala Seksi Rehabilitasi Penyandang Disabilitas Dinsos Lampung, Sutikno mengatakan pada 11-12 Februari 2020 dilakukan pengukuran untuk protesa tangan dan kaki palsu serta brisk.
“Brisk itu untuk saudara-saudara kita yang kaki layu bisa disangga melalui brisk itu, jadi supaya dapat berjalan dengan lancar,” jelasnya.***
Editor : Robert