ALTUMNEWS.Com, BANDARLAMPUNG — Perayaan Hari Raya Waisak pada Rabu, 26 Mei 2021 besok akan dirayakan di tengah-tengah pandemi covid-19 yang belum juga berakhir. Perayaan Hari Raya Waisak bagi umat Buddha ini akan tetap berjalan, walaupun dibatasi dan pelaksanaanya pun dibuat sederhana.
Hari Raya Waisak merupakan hari lahirnya lahirnya Pangeran Siddharta Gautama di Taman Lumbini.
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) Lampung, Andi Lie Wirawan, S.H., membatasi perayaan Waisak di Vihara maksimal hanya untuk 30 orang.
“Maksimal hanya 30 orang, diutamakan pimpinan Majelis, dan pengurus harian utama. Umat yang lain nanti bisa menggelar secara virtual di rumah masing-masing,” kata Andi kepada Altumnews.com, Selasa (25/5/2021).
Ketua WALUBI Lampung ini menghargai keputusan baik pemerintah pusat maupun daerah, serta dalam renungan Waisak kali ini umat Buddha diminta untuk memperbanyak doa untuk keselamatan bangsa dan negara.
Andi mengimbau pada umat Buddha agar tetap menggunakan protokol kesehatan ketat covid-19 saat perayaan Waisak di tempat ibadah.
“Pertama-tama sudah kami imbau ke semua Majelis, untuk dapat merayakan Waisak sesuai ritual dan tetap memperhatikan prokes yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Namun tidak mengurangi rasa spiritualnya pada saat merayakan Waisaknya,” jelas Andi.
Andi menegaskan perayaan Hari Raya Waisak akan dilakukan di semua Vihara di Lampung.
“Semua Vihara melaksanakan seperti memandikan rupang dan memberikan persembahan, ini tetap, hanya tidak banyak umat yang terlibat. Karena surat edaran jadi acuannya,” katanya.
Dia berharap, melalui hari Waisak itu, pandemi covid-19 akan segera berakhir.
“Sesuai tema nasonal Waisak, ‘Mari Kita Bangkitkan Rasa Persatuan Untuk Indonesia Maju’, sub temanya ‘Dengan Semangat Waisak Pula Kita Gunakan Hati Untuk Berbuat Kebajikan’. Semoga bekat perayaan Tris Suci Waisak membawa kita mencapai kedamaian dan keharmonisan,” pungkas Ketua WALUBI Lampung.
Perayaan Tri Suci Waisak merupakah hari suci umat Buddha untuk memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan sang Buddha, yaitu: pertama lahirnya Pangeran Siddharta Gautama di Taman Lumbini, kedua Pangeran Siddharta Gautama mencapai penerangan agung dan menjadi Buddha, dan ketiga Pangeran Siddharta Gautama parinibbana (wafat).***
Editor : Robertus Bejo
