Manisnya Gula Aren Khas Dusun Lubuk Ranting

ALTUMNEWS.Com, PESAWARAN — Dusun Lubuk Ranting merupakan salah satu dusun di Desa Sukajaya Punduh, Kecamatan Marga Punduh, Pesawaran yang mulai dikenal dengan produksi gula aren. Cita rasa khas gula aren yang manis dan murni ala Desa Sukajaya Punduh ini mulai dikenal.

Kepala Dusun Lubuk Ranting Sumali (61), menuturkan, gula aren buatan warganya masih diolah secara tradisional dan ada tengkulak yang mendistribusikannya.

“Gula aren buatan warga Dusun Lubuk Ranting ini murni tidak ada campuran apapun, jadi rasanya juga manis sekali,” kata dia saat Altumnews.com berkunjung, Minggu (13/6/2021).

Pembuatan gula aren ditekuni warga kaki Pegunungan Tanggang itu guna menunjang kesejahteraan, selain memang bermata pencaharian sebagai petani, pekebun dan peternak.

Setiap hari para petani mendatangi kebun untuk mengambil sadapan air nira sebagai bahan dasar pembuatan gula aren.

“Belum lama warga di sini mulai membuat gula aren, sejak 7 bulanan lalu, pertengahan tahun 2020, ini potensi tambahan sampingan warga dusun kami, proses penyadapan dilakukan pagi hari dan sore hari ” katanya.

Gula aren buatan Dusun Lubuk Ranting dicetak batangan berbentuk bulat.

“Harganya antara per kilo Rp 25 ribu, dijamin ketagihan kalau sudah menyicipi gulu aren produksi warga Dusun Lubuk Ranting.” ucapnya.

Tokoh masyarakat Dusun Lubuk Ranting, Agus Andrianto (51), berharap gula aren murni buatan warga dusunnya dapat diakses masyarakat lebih luas lagi.

“Walau setiap hari kami baru mampu memproduksi gula aren hingga belasan kilo saja per hari dari pohon nira yang tumbuh di daratan Desa Sukajaya Punduh,” kata Agus.

Suratin (40), salah satu pembuat gula merah di Dusun Lubuk Ranting mengatakan selain dijual dalam bentuk gula, dia juga menjual nira murni yang sudah dikemas.

BACA JUGA:  Tingkatkan Layanan, PLN Lakukan Peremajaan Asset dan Penertiban Pemakaian Listrik

“Satu liter yang kami kemas dalam botol, saya jual seharga Rp 10 ribu, dan banyak juga peminatnya, terutama warga sini. Karena selain manis rasanya, juga dapat menjadi obat diabetes,” kata Suratin.

Suratin mengaku semanjak menekuni usaha pembuatan gula aren secara tradisional ini, kondisi perekoniman keluargnya semakin membaik.

“Iya, keluarga kami sangat merasakan dampak sejak memproduksi gula aren, hasilnya tempo hari kami sisihkan untuk lemari pendingi, untuk menyimpan nira murni yang juga kami jual literan,” pungkas Suratin semringah.

Seperti diketahui, Desa Sukajaya Punduh terletak di Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran. Desa ini memiliki luas 1.400 hektar. Selain gula aren, komoditas lain desa ini seperti; pisang, kopi cokelat, jagung, singkong, petai, jengkol, duren dan kapulaga.***

Editor : Robertus Bejo