30 Peserta Terpilih Diberikan Beasiswa Pelatihan dan Pendampingan di Akademi Digital Untuk Da’i Muda 2021

ALTUMNEWS.Com, JAKARTA -– Gerakan Islam Cinta (GIC) melakukan creative collaboration dengan Peace Generation Indonesia, Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta dan Merit Indonesia dalam menyelenggarakan Akademi Digital untuk Da’i Muda 2021. Kegiatan ini memberikan pelatihan dan pendampingan kepada 30 Dai Muda selama dua minggu bersama tim ahli.

“Mereka akan menjalani serangkaian petualangan untuk memahami masalah, merancang solusi, dan membekali diri dengan seperangkat keterampilan untuk dapat menggunakan, menganalisis, dan memproduksi pesan di media digital dengan lebih baik,” ungkap Ketua GIC, Eddy Aqdhiwijaya sebagaimana disampaikan melalui You Tube Gerakan Islam Cinta.

Profesor Jamhari menjelaskan menjadi pendakwah sekarang ini memiliki tantangan yang kompleks, mereka dituntut bukan hanya memiliki kemampuan berdakwah di masyarakat secara luring (luar jaringan) tetapi juga dapat memiliki kemampuan berdakwah secara daring (dalam jaringan), terlebih di masa pandemi Covid-19. Namun, meningkatnya konektivitas dunia digital justru semakin memperburuk permasalahan ekstremisme kekerasan.

“Kondisi ini juga diperkuat dengan temuan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta yang mencatat 67,2% isu mengenai konservatisme menguasai perbincangan di dunia maya selama satu dekade terakhir,” kata Profesor Jamhari dalam release yang diterima Altumnews.com, Sabtu (25/9/2021).

Eddy menjelaskan yang melatarbelakangi program Akademi Digital untuk Da’i Muda ini diselenggarakan, para Da’i Muda yang seharusnya menjadi aktor berpengaruh dalam diseminasi pesan keagamaan moderat nyatanya masih terkendala dengan berbagai kemampuan teknis ketika dihadapkan dengan media digital.

Kemampuan seperti digital storytelling, social media management, data analysis, dan copywriting menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. Padahal kemampuan teknis tersebut, penting untuk mempengaruhi narasi di media digital.

“Namun meskipun begitu, tidak banyak platform pengembangan diri yang tersedia untuk membantu Da’i Muda dapat menguasai kemampuan tersebut,” ungkap Eddy.

BACA JUGA:  Hebat! SMA Xaverius Bandar Lampung Borong Juara di Teknokrat Academic Competition 2019

Menurut tim pewawancara Zulfan Taufik, para Da’i Muda yang ikut serta di program Akademi Digital untuk Da’i Muda ini memiliki basic pemahaman yang baik tentang Islam Cinta, yang senantiasa menebarkan cinta kasih dan kedamaian.

Sementara Fahmi Imam Fauzy dari Merit Indonesia berujar masing-masing Da’i yang meskipun masih muda tetapi mereka punya jamaah yang banyak.

Dita Kirana yang mewakili PPIM UIN Jakarta menyampaikan harapannya pada Da’i Muda terpilih dapat menjalankan perannya dengan baik, hingga bisa memberikan menebar semangat Islam Cinta yang watshathiyah di dunia maya.

Pelatihan dan pendampingan 30 Da’i Muda akan berlangsung secara virtual pada tanggal 27 September- 8 Oktober 2021.

Berikut nama-nama 30 Da’i Muda terpilih; Zaki Mubarok (Jawa Barat), Neng Khoiriyah Abdurrahman (DKI Jakarta), Nazar Ichwanudin (Jawa Barat), Audrey Kirana (Sulawesi Utara), Ridia Septiria (Jawa Timur), Ahmad Syafawi Fadly (Jawa Barat), Nurul Rizkillah Pomalingo (Sulawesi Utara), Achril Hamzah (Jawa Barat), Halimatus Sadyah (Jawa Timur), Zahiratul Ahla Syah Fitri (Aceh), Syaikhul Islam (Jawa Timur), Oktari Kanus (Sumatra Barat), Siti Lutfi Latifah (Jawa Barat), Endang Muhammad Ramdan (Jawa Barat), Nuraini (Sumatra Barat), Aulia Santika (Sulawesi Utara), Dede Dendi (Jawa Barat), Rizka Fauziah Hayati (Sumatra Barat), Muhibbudin (Sumatra Barat), Firman Al-Amin (Banten), Irpan Sanusi (Jawa Barat), Mutia Rahmi (Aceh), Eka Ona Sutra (Sumatra Barat), Muhammad Dhiya Ulhaq (Jawa Barat), Ridwan Harun (Sulawesi Selatan), Riko Trayanto (Sumatra Barat), Agastya Geovano (Sumatra Barat), Usman (Sulawesi Selatan), Kholil Umami (Banten), Muhammad Faisal Nasier (Jawa Barat). ***

Editor : Robertus Bejo