ALTUMNEWS.Com, BANDARLAMPUNG – Romo Yohanes Sulatin,Pr., (28) merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Emilius Dalimin dan Theresia Sarinah. Romo Sulatin dilahirkan di Tri Rejo Mulyo, Kecamatan Penawar Tama, Kabupaten Tulang Bawang tanggal 14 Oktober 1992.
Awal keinginan menjadi seorang Imam diungkapkan Romo Sulatin saat duduk di bangku kelas empat sekolah dasar dan bertugas menjadi misdinar.
“Saat Romo yang memimpin Perayaan Ekaristi mengangkat Hosti dan Piala, saya mengatakan dalam hati ‘jadi romo itu sepertinya enak karena bisa makan Hosti besar dan minum anggur saat Perayaan Ekaristi’. Dari situ saya mengatakan dalam hati “kalau sudah besar saya akan menjadi seorang Imam’,” kata Romo Sulatin dalam wawancaranya di channel youtube Komsos Keuskupan Tanjungkarang seperti dikutip Altumnews.com, Selasa (16/11/2021).
Motto tahbisan Romo Sulatin adalah “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu” ini diambil dari Injil Yohanes 15:16.
“Saya menyadari bahwa sebagai pribadi saya adalah orang yang pas-pasan, tidak punya banyak kemampuan, tetapi itu dipakai oleh Tuhan untuk mewartakan Kerajaan Allah. Maka saya memilih ayat dari Injil Yohanes itu menjadi motto panggilan saya, “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan aku telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah.”
Romo Sulatin meyakini bahwa perutusan yang akan dijalaninya dalam karya yang selanjutnya itu karena kehendak Allah. H
“Harapannya itu juga berbuah secara khusus dalam diri saya dan dalam dari umat yang saya layani. Oleh sebab itu untuk Anda teman-teman muda dimanapun Anda berada, jangan takut untuk menanggapi panggilan Tuhan,” ungkapnya.
Tuhan itu lanjut Romo Sulatin senantiasa memanggil kita untuk menjawab panggilan-Nya.
“Saya sudah mencoba untuk menjawab panggilan Tuhan, untuk menjadi Imam. Kini giliran Anda untuk menanggapi panggilan Tuhan itu. Tuhan memberkati,” pungkasnya.
Seperti diketahui, pada Selasa (16/11/2021) Romo Diosesan (RD) Yohanes Sulatin menerima Tahbisan Imam di Paroki Ratu Damai Teluk Betung Bandarlampung oleh Uskup Agung Keuskupan Palembang Mgr. Yohanes Harun Yuwono.***
Editor : Robertus Bejo
