Keuskupan Tanjungkarang Libatkan Pelajar Tanam Mangrove di Pantai Mahitam

ALTUMNEWS.Com, PESAWARAN — Menanam mangrove menjadi pengalaman berharga yang dirasakan Letticia Krisdy pelajar SMP Xaverius I Bandarlampung. Hal itu diutarakannya saat mengikuti aksi “Tanam 1.000 Mangrove” pada Senin (22/11/2021) di Pantai Mahitam yang diiniasi oleh Komisi Kepemudaan Keuskupan Tanjungkarang.

Penurus OSIS SMP Xaverius 1 Bandarlampung ini mengaku gembira dengan adanya kegiatan penanaman mangrove yang diinisiasi Komisi Kepemudaan Keuskupan Tanjungkarang.

“Kami sebagai pelajar diajak untuk melestarikan dan lebih peduli terhadap alam, apalagi sebelum penanaman mangrove juga dilakukan kegiatan bersih pantai yang mengajarkan kami bahwa sampah yang dibuang sembarangan akan berdampak buruk terhadap lingkungan dan masyarakat di sekitarnya,” kata Letticia Krisdy.

Diakui Letticia yang juga merupakan anggota Small Steps Community ini, penananam mangrove ini merupakan pengalaman yang sangat berharga dan baru baginya maupun teman-teman pelajar yang menjadi peserta.

“Harapannya kedepan dapat terus berpartisispasi melestarikan alam demi masa depan,” ungkapnya.

Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Tanjungkarang, Romo Gregorius Suripto, Pr., menjelaskan kegiatan penanaman pohon mangrove yang diinisiasi pihaknya merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan.

Dikatakannya kegiatan ini menggandeng Kelompok Masyarakat Pelestari Mangrove dan berbagai komunitas pelajar serta didukung Yonif-7 Marinir.

Menurut Romo Greg 1.000 bibit tanaman mangrove ditanam secara bertahap sebagai tujuan menjaga agar tidak terjadi abrasi di Pantai Mahitam, Desa Batu Menyan, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran.

Selain mencegah abrasi ditambahkan Romo Greg, penanaman pohon ini juga akan mendukung pengembangan ekowisata di daerah ini. Apalagi lanjut Romo Greg minat wisatawan berkunjung ke daerah pantai semakin ramai, secara tidak langsung juga akan membantu ekonomi masyarakat sekitar.

“Kegiatan yang dilakukan ini sejalan dengan pernyataan Presiden Jokowi yang menegaskan bahwa Indonesia untuk G20 ditahun 2022 akan memprioritaskan penguatan kerja sama perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan, serta seruan Paus Fransiskus dalam Ensiklik Laudato Si yang menempatkan lingkungan hidup sebagai tantangan utamanya,” ujar Romo Greg.

BACA JUGA:  Brigita Manohara Deg-degan Saat Diperkenalkan Oleh Uskup Keuskupan Tanjungkarang

Wakil Ketua Panitia Aksi Tanam 1000 Mangrove Suster Vincentia, HK., kegiatan penanaman mangrove yang dilakukan bersama-sama baginya merupakan peran serta Tuhan.

“Ini pengalaman perdana juga gitu ya, sangat sangat ajaib banget rasanya sepertinya connecting banget dengan alam gitu ya. Dan ini ada satu gerakan dorongan untuk terus melakukan aksi,” ujar Suster Vincentia.

Suster Vincentia berkomitmen akan terus melakukan aksi serupa secara continue demi menjaga kelestarian alam.

“Tahun depan saya kira akan melakukan terus selama kita punya waktu diberi waktu inspirasi lain mengenai isu bagaimana isu global yang ada depan kita ini bukan ini bukan untuk kita tapi untuk anak cucu kita yang akan datang sebagai pewaris bumi kita dan mereka tinggal di bumi ini,” tambanya.

Suster Vincentia mengajak seluruh masyarakat untuk serius dalam menyikapi isu pemanasan global dengan tindakan nyata.

“Saya kira isu pemanasan global ini harus kita sikapi dengan serius, serius banget itu ya, karena kita berperang dengan waktu,” pungkasnya.

Sementara Komandan Peleton I Kompi C 7 Marinir, Letnan Dua Hendra Marsandi mewakili, Komandan Batalyon Infanteri 7 Marinir, Letkol Marinir Mario Steven, menyambut baik aksi penanaman mangrove yang digagas Komisi Kepemudaan Keuskupan Tanjungkarang. Dia berharap kedepan dapat lebih banyak lagi kegiatan positif seperti itu.

Kegiatan ini lanjutnya akan sangat berguna bagi masyakarat di pesisir Pantai Ketapang, apalagi kondisi hutan mangrove di daerah ini masih sangat kurang dan butuh perhatian dari berbagai stackholder terkait.

“Kita sangat berharap kegiatan positif ini bisa dapat berlanjut secara besar maupun massal, dan kita juga berharap ini dapat berguna bagi masyarakat sekitar,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui aksi tanam mangrove ini juga melibatkan berbagai komunitas diantaranya; Small Steps Community, OSIS SMP Xaverius 1 Bandarlampung, OSIS SMP Xaverius 4 Bandarlampung , OSIS SMA Xaverius Bandarlampung. Selain itu, BEM STIE Gentiaras, Orang Muda Katolik (OMK), Keluarga Mahasiswa Katoli (KMK) St Thomas Aquinas, Institut Tehnologi Sumatra ITERA dan Kelompok Masyarakat Pelestari Mangrove (KMPM) dan Wanita Katolik RI DPC Tanjungkarang.

BACA JUGA:  Surat Gembala Paskah 2020 Keuskupan Sufragan Tanjungkarang

Kegiatan penanaman 1.000 mangrove yang mengusung tema “Cegah Abrasi, Lestari Bumi” dilaksanakan dalam 3 sesi yakni tanggal 22 November 2021, 27 November 2021 dan 4 Desember 2021.***

Editor : Robertus Bejo