Jenny Soelistiani : Umat Katolik Tidak Cukup Terlibat, Namun Harus Berinisiatif Dalam Kegiatan-Kegiatan Yang “Out Of The Box”

ALTUMNEWS.Com, METRO — Umat Katolik diminta untuk meningkatkan dialog antar agama, suku dan budaya dengan berinisiatif dan melibatkan diri secara aktif dalam segala segi kehidupan bermasyarakat.

“Umat Katolik bukan cuman keterlibatan, terus berinisiatif. Sekarang ini sudah saatnya kita ini mendukung 100 persen katolik, 100 persen Indonesia melalui kegiatan-kegiatan yang out of the box!” kata Jenny Soelistiani, tokoh umat Katolik dari Kota Metro kepada Altumnews.com, Kamis (16/12/2021).

Dalam menjalani kehidupan sebagai seorang Katolik kiranya harus mampu menjadi garam dunia lewat prilaku kita yang dapat membawa pengaruh moral serta etika yang baik dan benar – seturut dengan ajaran Kristus.

Membuat orang yang berinteraksi dengan kita atau berada disekitar kita merasa damai, membuat mereka tersenyum bahagia, bukan membawa pertentangan. Menjadi pembawa damai di tengah masyarakat dengan berbagai latar belakang; suku, agama, ras, dan antargolongan.

“Kita tidak bisa lagi sekarang ini kegiatan hanya di dalam (seputar altar) saja, tetapi kita harus keluar juga supaya menjadi garam dan terang itu juga bisa dirasakan nyata,” tandas Jenny.

Jenny menegaskan umat Katolik harus mampu bekerja sama dengan umat lintas agama lainnya dan berlaku seperti Yesus Kristus sendiri yang bersaksi atas kebenaran Ilahi dengan berbaur bersama masyarakat dan menyalami kehidupan manusia dan menjaga hubungan dengan saling mendukung.

“Tentu kita tidak sendiri, kita harus berkolaborasi dengan antar gereja, dengan antar komunitas, lintas agama apapun untuk mendatangkan kebaikan, dimana pun juga,” tambah Jenny juga Ketua Pinsar Petelur Nasional (PNN) Lampung ini.

Menurut Jenny, di era revolusi industri 4.0 membawa banyak peluang positif untuk mewartakan kasih dan persaudaraan sejati. Teknologi dapat menjadi sarana yang efektif dalam menyampaikan nilai-nilai kebenaran seturut ajaran Kristus.

BACA JUGA:  Tiga Hari Hilang, Nelayan di Bengkunat Ditemukan Meninggal

“Sekarang ini zaman berubah terus, perubahan zaman sangat luar biasa. Hal-hal yang esensi kadang-kadang dilupakan, kita ikut dengan arus zaman, dengan era digitalisasi, era informasi seperti ini, kita bisa larut nanti kehilangan identitas. Tapi dengan kegiatan-kegiatan seperti ini kita mengingatkan kembali apa sebenarnya yang menjadi nilai-nilai esensi kita di tengah masyarakat,” pungkasnya.***

Editor : Robertus Bejo