ALTUMNEWS.Com, PESAWARAN — Pemerintah Desa Pesawaran Indah, Kecamatan Way Ratai, Kabupaten Pesawaran tidak berpangku tangan melihat Kalia, salah satu warganya yang membutuhkan uluran tangan. Kaila Sri Safitri (6) anak dari pasangan Basuki dan Fitri menderita lumpuh sejak bayi. Keadan ekonomi yang tidak memungkinkan membuat orang tua Kaila berhenti melanjutkan pengobatan untuk kesembuhan anak semata wayangnya ini.
Kepala Desa Pesawaran Indah, Muharyanto mengatakan pihaknya telah mengupayakan untuk membantu ekonomi keluarga Basuki.
“Saya baru dilantik menjadi kepala desa Januari lalu, dan begitu menerima laporan tentang kondisi Kaila, saya tak pikir panjang dengan dibantu perangkat desa, kami langsung bergerak,” kata Muharyanto saat ditemui di Desa Pesawaran Indah, Sabtu (12/3/2022).
Menurut Muharyanto berdasarkan laporan yang diterimanya, Kaila tidak tersentuh perhatian, termasuk dari desa.
“Saya mendapat laporan dari masyarakat tentang kondisi Kaila ini, bahwa selama ini kan tidak ada bentuk sentuhan dari manapun,” terang Kades Pesawaran Indah ini.
Setelah berkoordinasi dengan perangkat desa, lajut Kades Muharyanto keluarga Basuki langsung diupayakan untuk menerima berbagai bantuan bagi keluarga tidak mampu.
“Alhamdulillah hari ini kami sudah mendapatkan hasil dari usulan kami ke Baznas yang diperbantukan kepada mas Basuki. Kemudian dari desa kami juga sudah usulkan ke program BLT didik, dan kami kemarin juga koordinasi dengan kadus setempat, kami usulkan juga ke PKH,” tandas Muharyanto.
Kades Pesawaran Indah ini juga sedang mengupayakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) bagu keluarga Basuki.
“Karena BPJS beliau kan ini memang masih mandiri, dengan tunggakan Rp1.800.000, kurang lebihnya segitu. Nah kami upayakan untuk bagaimana caranya mas Basuki mendapatkan BPJS Kesehatan yang ditanggung oleh pemerintah,” jelasnya.
Kades Pesawaran Indah berharap dinas terkait untuk mempermudah berbagai upaya yang tengah dilakukan demi kesembuhan Kaila. Uluran tangan dari organisasi apapun yang concern terhadap masalah-masalah sosial kemanusiaan sangat dinanti.
“Harapan saya kalau ini sampai kepada dinas dan instansi terkait ya tolong bantu kami untuk menangani dan melayani masyarakat yang membutuhkan bantuan dari pemerintah, tolong bantu kami untuk mengupayakan,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumya, Kaila Sri Safitri merupakan anak dari pasangan Basuki dan Fitri, warga Desa Pesawaran Indah, Kecamatan Way Ratai, Kabupaten Pesawaran. Bocah berusia 6 tahun menderita lumpuh sejak bayi.
“Saat ini Kaila berusia enam tahun dan mengalami sakit seperti ini diketahui sejak umur satu tahun,” jelas Basuki, orang tua Kaila.
Basuki mengatakan Kaila lahir premature pada usia tujuh bulan.
“Pada waktu mau diberi nama tiba-tiba muntah-muntah dan warnanya coklat pekat dan langsung kami bawa kerumah sakit, kami dari pagi di rumah sakit tapi baru dapat perawatan jam dua belas malam,” imbuhnya.
Menurut Fitri, Ibunda Kaila karena keterbatasan biaya, anaknya sampai saat ini tidak lagi dibawa untuk berobat.
“Kami ada BPJS, dibuatkan dulu pada waktu Kaila masih bayi, karena dirawat di Rumah Sakit Abdul Moeloek kurang lebih satu bulan, tapi kami setelah itu tidak membayar angsuran karena kami orang gak mampu pak, dari pada buat angsur BPJS mending buat beli susu Kaila,” ungkap Fitri.
“Kalau mau hidupin BPJS lagi kami harus membayar sekitar satu juta dua ratus ribu rupiah, ya mending buat beli susu tho pak,” lanjutnya.
Kaila sudah pernah dibawa ke dokter spesialis anak dan disarankan untuk dibawa ke rumah sakit untuk melakukan terapi. Tetapi karena keterbatasan ekonomi keluarga, Kaila hanya dirawat seadanya.***
Editor : Robertus Bejo
Komentar