Menilik Piring Dari Daun di Unila Expo

ALTUMNEWS.Com, BANDARLAMPUNG — Inovasi piring dari daun yang dimaksudkan untuk mencegah limbah dapat dilihat pada Unila Expo yang telah resmi dibuka pada Kamis (11/8/2022).

Adalah Ir. Martinus, S.T., M.Sc, inventor utama kemasan daun yang menyambut langsung para pengunjung di stan ini, termasuk Rektor Universitas Lampung Prof. Dr. Karomani, M.Si. Ketua PUI PT Green Tech, Ir. Sri Ratna S., M.T., dan Listumbinang Halengkara, S.Si, M.Sc, Ir. Meizano Ardhi Muhammad, S.T., M.T.juga turut menyambut.

Prof. Dr. Karomani bahkan secara langsung memamerkan piring daun ini pada awak media yang hadir.

“Ini ramah lingkungan ini, enggak ada lagi piring-piring plastik,” tandas Prof. Karomani bersemangat.

Piring Dari Daun PUI PT Green Tech

Kemasan sekali pakai adalah produk alat makan yang berguna dalam menghemat waktu karena tidak perlu dicuci dan bisa dibuang setelah dipakai.

Inventor utama kemasan daun Ir. Martinus, S.T., M.Sc, menjelaskan umumnya kemasan sekali pakai dibuat dari kertas, plastik, atau styrofoam. Material tersebut tidak biodegradable, kertas butuh tahun untuk terurai dan styrofoam mungkin lebih dari jutaan tahun, sehingga diperlukan solusi produk pengganti plastik dan styrofoam.

“Penggunaan material komposit daun yang ramah lingkungan untuk kemasan sekali pakai mengatasi permasalahan tersebut karena dapat terurai dengan cepat di tanah,” katanya kepada Altumnews di lokasi Unila Expo, Kamis (11/8/2022).

Menurutnya, kemasan daun ramah lingkungan dibuat dengan mempertimbangkan integritas struktur daun sehingga kekuatan dan karakteristik daun tetap terjaga yang juga membuat produksi ekonomis.

“Beberapa karakteristik dari mesin untuk produksi kemasan daun adalah presisi tekanan, pengendalian suhu, dan cetakan kemasan yang beradaptasi terhadap struktur daun,” jelasnya.

Dikatakan Martinus, berbagai daun yang secara tradisional digunakan untuk makan dapat dipakai sebagai bahan baku.

“Daun yang dipilih untuk digunakan karena struktur yang kokoh, penampang yang lebar, serta karakteristik daunnya yang khas,” jelas dia.

Riset kemasan daun ramah lingkungan, lanjutnya telah dilakukan sejak tahun 2017.

“Pengembangan mesin cetak kemasan sudah melalui lima kali iterasi dan memiliki tingkat presisi, kecepatan, otomasi, dan kualitas yang dibutuhkan untuk menghasilkan kemasan daun ramah lingkungan. Produk kemasan daun sudah lulus pengujian beban, tarik, dan suhu,” papar Martinus.

Untuk diketahui, kekayaan intelektual dalam bentuk paten telah didaftarkan untuk Wadah Komposit Daun dengan nomor permohonan S00201911715 dan Proses Pencetakan Wadah Komposit Daun dengan nomor S00201911721.***