ALTUMNEWS.Com, BANDARLAMPUNG – Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (FK Unila) dan Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Abdul Moeloek (RSUDAM) Provinsi Lampung menyambut Asian Development Bank (ADB) dan Republic of Korea E-Asia and Knowledge Partnership Fund (EAKPF Korea) dalam salah satu ADB project yaitu “INNOVATION OF EDUCATIONAL CAPABILITY OF MEDICAL SCHOOLS RESPONDING TO INFECTIOUS DISEASES LIKE COVID-19”, Jumat (12/8/2022).
EAPKF Korea dari Hanyang University College of Medicine/Hanyang University Seoul Hospital, yaitu: Prof. Bongyoung Kim, MD, Ph.D, Prof. Jaehoon Oh, MD, Ph.D, dan Mr. Kyung Hun Yoo, MD., serta ADB Consultant (Indonesia) – Tropic and Infectious Disease yaitu dr. Nelda Aprilia Salim, Sp.PD. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Asosiasi Intitusi Pendidikan Kedokteran Indonesia Wilayah III yakni dr. Catur Setiya Sulistiana, M.Med.Ed.
Universitas Lampung telah membangun kerjasama dengan ADB dan EAKPF Korea dalam bentuk kegiatan proyek ADB: TA – 9415, diawali dengan Workshop Pertama pada tanggal 11 Agustus 2022 di Hotel Radisson, Bandar Lampung.
Workshop ini bertujuan memperkenalkan kurikulum khusus sebagai respon terhadap penyakit infeksi seperti Covid-19 dan dalam Menghadapi Emerging Infection Disease.
Narasumber pada workshop adalah tim ahli dari Hanyang University College of Medicine, Prof. Bongyoung Kim, MD, Ph.D, Prof. Jaehoon Oh, MD, Ph.D, dan Mr. Kyung Hun Yoo, MD. Selain itu, dr. Catur Setiya Sulistiana, M.Med.Ed. sebagai Ketua AIPKI Wilayah III juga memamparkan kurikulum Pendidikan Kedokteran di Indonesia, khususnya terkait penyakit infeksi tropik.
Dekan FK Unila, Prof. DR. Dyah Wulan Sumekar, SKM., M.Kes, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian agenda curriculum development on tropical infectious disease di Asia khususnya di Lampung.
“Diharpakan melalui kegiatan ini Provinsi Lampung khususnya dapat lebih kuat dan ahli di bidang penyakit infeksi, terutama tropical infectious disease yang juga merupakan salah satu unggulan di Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) dan Integrated Research Center (IRC) Universitas Lampung,” kata Prof. DR. Dyah.
Kegiatan pada tanggal 12 Agustus 2022 memiliki dua agenda, yaitu Field Visit ke Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Abdul Moeloek (RSUDAM) Provinsi Lampung sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama FK Unila yang memiliki peran utama dalam mendukung pendidikan Profesi Dokter dan Program Pendidikan Dokter Spesialis.
Setelah itu dilanjutkan kunjungan Campuss Tour FK Unila yang bertujuang untuk mengetahui sarana prasana pembelajaran dan penelitian di FK Unila, yaitu ruang kuliah dan tutorial, laboratoirum clinical skill lab, laboratorium mikrobiologi, parasitology, farmakologi dan farmasi, patologi dan biomolecular.
Pada sesi siang, kegiatan dilanjutkan Guest Lecture dengan tema “Understanding of Emerging Infectious Diseases” yang disampaikan oleh Prof. Bongyoung Kim, MD, PhD, dari Division of Infectious Disease, Department of Internal Medicine Hanyang University Seoul Hospoital Korea.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Abdul Moeloek (RSUDAM) Provinsi Lampung, dr. Lukman Pura, Sp.PD., K-GH., MHSM, dalam kunjungan ADB dan EAPKF Korea mengutarakan bahwa kunjungan lapangan dilakukan di Ruang Penyakit Dalam Menular, Unit Gawat Darurat, Ruang Anak, Ruang Isolasi, dan Ruang Paru.
Sebagai Rumah Sakit Rujukan Utama Provinsi Lampung yang terakreditasi A, pasien penyakit menular seperti COVID-19 dirawat di Ruang Isolasi dengan fasilitas Bed, Central Oxygen, dan Ventilator. Selain fasilitas tersebut, terdapat juga Ruang Tekanan Negatif.
“FK Unila memahami sinergi dengan RSUDAM, dan kerjasama dengan ADB dan EAPKF merupakan salah satu langkah penting guna kesuksesan pengembangan kurikulum Pendidikan Dokter di FK Unila serta pembangunan Tropical Infection Disease Center di Lampung,” ujar Dr. dr. Khairun Nisa Berawi, M.Kes., AIFO-K Kaprodi Pendidian Dokter yang hadir mewakili Dekan FK Unila pada Field Visit di RSUDAM.
DR. dr. Dian Isti Angraini, MPH., selaku ketua tim pengembangan kurikulum Medical Schools Responding to Infectious Diseases di FK Unila menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kurikulum pendidikan baik pada tahap sarjana kedokteran, profesi, dan post graduate (Magister Kesehatan Masyarakat), serta pendidikan spesialis (pulmonologi dan respirasi) FK Unila.
“Pada akhirnya akan dikembangkan dan diimplementasikan ke blok tropic infectious disease (TID), pendidikan profesi pada bagian ilmu penyakit dalam, ilmu kesehatan anak, ilmu kedokteran komunitas, serta peminatan epidemiologi pada program Magister Kesehatan Masyarakat di FK UNILA khususnya tentang penyakit infeksi,” paparnya.
dr. Dwi Indria Anggraini, M.Sc., Sp.KK. sebagai Ketua Program Studi Profesi Dokter dan Kordinator Soft Program/Capacity Development PIU HETI Project-ADB Unila juga menambahkan program ini sebagai bentuk kerjasama UNILA, ADB, dan EAKPF Korea yang sangat mendukung program pengembangan kapasitas SDM khususnya di FK Unila. Kegiatan soft program berupa workshop pengembangan kurikulum ini sangat diperlukan untuk penguatan kapasitas SDM khususnya di FK Unila.
Kepala Instalasi Diklat RSUDAM, dr. Siska Lania, M.Kes, yang bertanggungjawab menerima kunjungan dari FK Unila, ADB, dan EAKPF Korea di RSUDAM menjelaskan bahwa RSUDAM memiliki sumber daya dan fasilitas sarana prasarana yang cukup bvaik untuk mendukung kegiatan pendidikan dan penelitian khususnya penyakit infeksi tropik di Lampung.***