Renungan Harian Keluarga Kamis, 08 September 2022

BKSN 20221,227 views

Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria
Bermula dari Kesederhanaan dan Kesediaan Diri

(RP. Ignasius Supriyatno, MSF)

Tanda Salib dan Salam
P : Dalam Nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus
U : Amin
P : Semoga kasih karunia, dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan dari Tuhan kita Yesus Kristus, selalu beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya

Pengantar
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, dalam pertemuan doa keluarga hari ini, kita masih berada dalam rentang Bulan Kitab Suci Nasional tahun 2022, dan hari ini merupakan hari ke-8. Tema besar adalah Allah Sumber Harapan Baru; sedangkan tema hari ini: “Bermula dari Kesederhanaan dan Kesediaan Diri”. Hari ini Gereja, kita semua, merayakan Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria.

Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria dirayakan awalnya di Basilika yang dibangun di sekitar Kolam Bethesda (Bdk. Yoh. 5:1-9) yang menurut tradisi dipercaya sebagai rumah Santo Yoakim dan Santa Anna, orang tua Santa Maria. Pesta ini diperkenalkan di Roma oleh Paus Sergius I dan dirayakan di Basilika Santa Maria Maggiore. Dari sinilah pesta ini menyebar dan dirayakan di seluruh Gereja.

Rancangan keselamatan Tuhan bagi alam semesta, bermula dari kesederhanaan Keluarga Bapak Yoakim dan Ibu Anna; dan kesediaan diri akan putrinya, Maria, menerima warta sukacita dari Tuhan lewat malaikat-Nya.

Doa Pembuka
Marilah kita berdoa, (hening sejenak)
Allah Bapa yang Mahakuasa, Engkaulah yang merancang seluruh kehidupan alam semesta, termasuk di dalamnya, kami manusia. Terpujilah nama-Mu yang mulia, yang menjadikan orang-orang sederhana dan siap sedia menjadi luar biasa dalam rancangan keselamatan-Mu. Melalui keluarga sederhana, Bapak Yoakim dan Ibu Anna, rencana keselamatan-Mu dimulai dan karena kesediaan Maria, menjadi kenyataan. Terima kasih untuk keluarga kami yang Engkau pakai untuk belajar menghidupi dan melaksanakan Sabda-Mu. Semoga bukan lagi karena kehebatan atau kelebihan atau kekuatan diri kami maupun keluarga kami yang Engkau undang untuk terlibat dalam pewartaan kabar baik, namun karena rancangan dan kehendak-Mu semata, kami layak menerima perutusan untuk bersaksi dalam dan melalui keluarga kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, kini dan selamanya. Amin.

Bacaan
Matius 1:1–16, 18–23 (1:18–23)
P: Semoga Tuhan beserta kita
U: Sekarang dan selama-lamanya
P: Inilah Injil Suci menurut Matius
U: Terpujilah Kristus

Renungan
Orang bilang, bahagia itu SEDERHANA! Tetapi yang sederhana bukan berarti tidak ada artinya apa-apa. Kesederhanaan Bapak Yoakim dan Ibu Anna menurun ke dalam putrinya, Maria. Dan nilai ini pada waktunya menjadi sebuah jawaban Maria kepada Malaikat Gabriel yang membawa Warta Gembira untuk keselamatan alam semesta beserta seluruh isinya.

Kesederhanaan Maria menjadi nyata dalam jawaban imannya akan tawaran dari Tuhan untuk mengandung dari Roh Kudus dan melahirkan-Nya ke dunia. Peristiwa kelahiran Maria yang sederhana, menjadi terulang kembali saat Maria melahirkan Yesus dalam palungan yang sederhana. Kesederhanaan dan kesiap sediaannya, “Viat Voluntas Tua”, aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu, menjadi gambaran iman yang mendalam.

Keselamatan yang dirancang oleh Allah Bapa, dihadirkan dalam kesederhanaan dan kesiap-sediaan Maria. Makna yang sangat mendalam dan jelas, yang sederhana, yang siap sedia penuh iman yang kemudian dipilih dan dipakai Tuhan untuk mewujudkan rancangan keselamatan-Nya bagi dunia. Bahkan kalau kita membaca silsilah dari Injil Matius 1:1-16, 18-23 (1:18-23), semakin menjadi jelas: yang penuh dengan kerapuhan, kelemahan, bahkan dosa besar sekalipun, Allah tetapi memilih dan memakainya sebagai benang merah karya keselamatan Tuhan. Silsilah itu seperti melihat tubuh utuh dari kerangka penopangnya.

Maria, memang menerima perlakuan istimewa sejak dikandung oleh ibunya, Ibu Anna. Bulla “ineffabilis Deus” (Allah yang Terselami) menyatakan dengan tegas bahwa Bunda Maria dikandung tanpa noda dosa asal.

Doa Umat
Spontan (sejauh diperlukan)
Doa untuk Jemaat Setempat (Puji Syukur No. 180)

Bapa Kami
Marilah kita satukan doa dan harapan kita dengan doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri. Bapa kami yang ada di surga…

Doa Penutup
Marilah kita berdoa, (hening sejenak)
Allah Bapa Sang Perancang Kehidupan. Terpujilah nama-Mu yang telah merancang dunia dimana kami tinggal menjadi tempat yang begitu luar biasa, indah dan mengagumkan. Semua terjadi seturut kehendak-Mu. Kami belajar bahwa segala rencana-Mu tersusun dan terjadi dalam kesederhanaan dan kesiap-sediaan seorang gadis muda, Maria. Semoga kami belajar untuk hidup sederhana, setia dan siap sedia melakukan kehendak-Mu yang kami terima melalui Sabda-Mu. Dan jadikanlah kami, keluarga kami, tempat di mana semakin banyak orang belajar mendengarkan Sabda-Mu dan melaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Mohon Berkat Tuhan
P: Marilah kita mohon berkat dari Tuhan
P: Semoga Tuhan beserta kita.
U: Sekarang dan selama-lamanya
P: Semoga kita sekalian dilindungi, dibimbing dan diberkati oleh Allah yang Mahakuasa:Dalam Nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U: Amin.***