ALTUMNEWS.Com, BANDARLAMPUNG — Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Lampung bersinergi dengan Forum Investasi Lampung (FOILA) menyelenggarakan kegiatan Lampung Investment Business Collaboration Forum (LIBCF) 2022 pada 20-21 September 2022. Kegiatan ini dalam rangka mendorong akselerasi investasi di Provinsi Lampung dan menarik investor potensial terutama Penanaman Modal Asing (PMA), dibutuhkan kegiatan promosi yang efektif, berkelanjutan dan koordinatif.
LIBCF adalah event promosi investasi pertama yang diselenggarakan oleh KPwBI Provinsi Lampung yang berkolaborasi dengan FOILA untuk mempromosikan proyek investasi potensial yang ada di Provinsi Lampung, mengikuti beberapa event rutin serupa yang diselenggarakan oleh provinsi lain, diantaranya West Java Investment Summit, Jakarta Investment Forum, Central Java Investment Business Forum dan lainnya.
Forum promosi investasi dimaksud terdiri dari beberapa kegiatan, yakni edukasi, paparan pengelola proyek investasi yang clean and clear di Lampung, dan one on one meeting antara pemilik proyek investasi dan calon investor potensial.
LIBCF diselenggarakan secara hybrid mengusung tema “Unlocking Multi Resources to Boost Investment in Lampung” dengan mengundang investor, pelaku bisnis, Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC), perwakilan dari Kedutaan Besar (Kedubes), dan Konsulat Jenderal (Konjen) beberapa negara.
Adapun proyek investasi Provinsi Lampung yang telah clean and clear yang akan dipromosikan adalah Bakauheni Harbour City (BHC), Waste to Energy (Tempat Pembuangan Akhir) Bakung, dan Kawasan Industri Way Laga Bizpark. LIBCF 2022 dibuka dan diresmikan bersama oleh Gubernur Provinsi Lampung dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung.
Dalam kesempatan yang sama Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo, juga turut memberikan sambutan secara online. Event LIBCF 2022 dihadiri oleh kurang lebih 325 peserta baik secara offline maupun online, diantaranya hadir secara offline adalah perwakilan dari kedubes Malaysia dan Qatar, investor PTPN 7, ASDP Indonesia Ferry, Sugar Grup Company, Tirta Investama, MATRADE Malaysia, PT Central Proteina Prima, Circle In Square Consulting, Himbara Lampung. Hadir secara online diantaranya oleh Sunway Construction Sdn Bhd, KaKPwLN Singapura, KPwLN Beijing, Konsulat Malaysia di Medan, DPMPTSP yg ada di 15 Kab/Kota di Lampung dan perwakilan kalangan akademisi dari Unila, Itera, UIN Raden Intan, UBL, dan IAIN Metro.
Forum edukasi yang dikemas dalam bentuk plenary session berlangsung selama dua hari mengundang UNDP, BKPM, Badan Kebijakan Fiskal, dan Kemenko Marves.
Adapun topik yang dibawakan oleh keempat narasumber adalah seputar green economy, peluang investasi di bidang pariwisata, dan Innovation to improve investment climate and green development.
Selanjutnya, sesi paparan peluang proyek investasi di Lampung menghadirkan project owner dari tiga proyek investasi yang dipromosikan yaitu Bakauheni Harbour City (BHC) Integrated Area, Waste to Energy (WtE) TPA Bakung, dan Way Laga Bizpark Industrial Area, yang dilanjutkan dengan sesi one on one meeting antara project owner dengan calon investor potential dalam ruangan terpisah yang berlangsung dari jam 14.00-17.00 WIB pada hari kedua tanggal 21 September 2022. Sesi one on one meeting berhasil mempertemukan empat calon investor potential dengan ke tiga project owner yakni investor dari : a. China Tianying Inc (Kejian Group) asal Beijing, b. TCS Construction Sdn Bhd dari Malaysia (Top 5 of big construction company di Malaysia), c. Circleinsquare consulting (partner PT Awina rekomendasi KPwLN Tokyo). China Tianying Inc adalah anggota dari Grup Kejian yang bergerak di bidang WtE, terutama untuk pembangkit listrik.
Kesepakatan dan tindak lanjut dari sesi one on one meetin adalah sebagai berikut : (1) TCS construction Malaysia menyatakan ketertarikannya kepada proyek BHC dan Waylaga Bizpark Industrial Area (terutama warehouse) dan meminta kepada pemilik proyek untuk melakukan rapat lanjutan dan materi untuk berdiskusi lebih dalam (2) Sementara itu, untuk proyek WtE Bakung, China Tianying (CNTY) menyatakan ketertarikannya terhadap proyek ini dan meminta dokumen Pra FS dari Bappeda Kota Bandar Lampung. Sama halnya dengan CNTY, Circle In Square consulting juga meminta laporan Pra FS dari project TPA bakung utk dipelajari lebih lanjut.
Selanjutnya, para project owner, khususnya Kepala Bappeda Kota Bandar Lampung mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada KPwBI provinsi Lampung atas kerja kerasnya selama ini dalam membantu mempromosikan proyek investasi di Lampung dan turut mensupport pertemuan antara project owner dengan investor, terutama WtE Bakung.***