“Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.” (Lukas 5:4).
ALTUMNEWS.Com, LAMPUNG SELATAN – Ketika kita dihadapkan pada sebuah persoalan yang besar kecenderungan sebagian orang adalah tertuju pada besarnya masalah yang ada. Hal ini membuat kita pesimis untuk dapat keluar atau melewati masalah tersebut.
Hal itu manusiawi terjadi karena kita melihat masalah itu terlalu berat atau lebih besar dari kekuatan atau kemampuan kita, sehingga akhirnya tersungkur dan menyerah.
Ketua Komisi Hubungan antar Agama dan Kepercayaan (HAK) dan Kerawam Keuskupan Tanjungkarang, Romo Roy mengingatkan kita yang tengah menghadapi masalah untuk fokus kepada Tuhan.
“Karena kalau fokus pada masalah akan lelah. Masalah kadang tak berujung. Biarkan Dia (Allah) yang menyangga hidup. Kita dalam pinggan hati yang dilambari dengan upaya, iman, kasih dan pengharapan yang tak pernah kunjung pudar,” kata Romo Roy saat berbincang dengan Altumnews.com, 16 Jumat, 16 Juni 2023 di Pastoran Marga Agung, Lampung Selatan.
Belajar dari pengalaman Petrus ketika dia menangkap ikan sepanjang malam dan tidak menangkap apa-apa.
“Semalam suntuk dia bekerja keras. Tapi tak dapat hasil. Padahal dia ahlinya ahli, intinya ini, piawinya dalam soal menangkap ikan. Tapi nihil. zero.”
“Saat dia menyerahkan diri dan mengikuti apa yang Tuhan Yesus mau dan katakan:, bertolaklah ketempat yang lebih dalam dan tebarkan jala ini di sebelah kanan. Apa yang terjadi? Dia mendapat 153 ekor ikan. Yang dalam sejarah hidupnya sebagai nelayan, dia belum pernah dapat ikan sebanyak dan sebesar itu,” tandas Romo Roy.
Romo Roy mengingatkan semua orang yang menghadapi masalah untuk membiarkan kehendak dan rencana Tuhan bekerja dengan rencana-Nya.
“Biarkan kehendak Tuhan dan rencana-Nya yang terjadi. Bukan kehendak dan rencana ku. Biarkan dia bekerja dengan cara-Nya, dan bukan dengan cara kita.
“Seperti pengalaman rohani Bunda Maria: “Aku hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu.”
“Jalanku, bukan jalan-Mu, rancangaku bukan rancangan-Mu. Menapaki alur dan jalan Tuhan itulah makna penyerahan hidup seutuhnya pada penyelenggaran-Nya. Ke dalam tangan-Mu, Tuhan kuserahkan hidupku,” tandas Romo Roy.***