ALTUMNEWS.Com, BANDARLAMPUNG — Wanita Katolik Daerah (DPD) Lampung menyelenggarakan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) ke-XI yang berlangsung di Susteran CB (Rumah Pembinaan Carolus Borromeus), Tanjung Seneng, Bandarlampung, pada Jumat hingga Sabtu, 29-30 Agustus 2024. Rakorda ini merupakan forum penting yang dilaksanakan setiap 2,5 tahun sekali sebagai bagian dari kebijakan organisasi dalam masa bakti 5 tahun.
Ketua Presidium Wanita Katolik RI DPD Lampung, Elisabeth Sri Puryanti, M.Pd., dalam wawancara eksklusif dengan Altumnews.com, menjelaskan bahwa Rakorda ke-XI bertujuan untuk mengevaluasi program-program yang telah dilaksanakan dan menambahkan program baru yang belum tercantum dalam agenda sebelumnya. Salah satu program baru yang diintegrasikan adalah perlindungan perempuan dan anak, sebuah inisiatif yang meskipun telah dilaksanakan, belum resmi dimasukkan dalam program-program sebelumnya setelah Kongres Wanita Katolik ke-21.
“Rakorda ini memungkinkan kita untuk mengevaluasi pelaksanaan program dari masing-masing bidang, serta mencatat hal-hal yang perlu diperbaiki dan menentukan program-program unggulan yang akan dilanjutkan,” ujar Elis, begitu Elisabeth Sri Puryanti akrab disapa. Ia menambahkan bahwa evaluasi ini juga akan menjadi catatan penting untuk Konverda (Konferensi Daerah) mendatang.
Selain evaluasi, Rakorda tahun ini juga fokus pada pelatihan peningkatan penggunaan teknologi. Diharapkan, anggota Wanita Katolik RI dari tingkat pusat hingga ranting dapat memanfaatkan teknologi informasi secara efektif dalam administrasi serta dalam menanggulangi hoax dan pengelolaan arsip. Dengan kemajuan IT, penggunaan kertas dapat diminimalisasi dan proses administrasi menjadi lebih efisien.
Pemateri dalam pelatihan kali ini dari Teknokrat dan Yayasan Xaverius Tanjungkarang. Materi pelatihan termasuk penggunaan google drive untuk penyimpanan arsip, pembuatan konten media sosial seperti video editing, dan strategi penyebaran informasi melalui Instagram, YouTube, dan TikTok.
Elis menjelaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk memperkenalkan kegiatan dan pencapaian Wanita Katolik RI kepada masyarakat lebih luas, serta memastikan bahwa informasi dapat dengan cepat disebarluaskan dari DPD ke DPC dan seterusnya.
Dengan pelaksanaan Rakorda ke-XI ini, lanjut Elis diharapkan Wanita Katolik DPD Lampung dapat terus berkembang, meningkatkan kinerja, dan memanfaatkan teknologi dengan optimal untuk menunjang setiap kegiatan dan program yang dijalankan.
Menurut Elis, peserta rakorda kali ini adalah perwakilan dari masing-masing dua orang per cabang. “Dari total 23 cabang di Lampung, 22 cabang hadir dalam acara ini, dengan hanya DPC Jatibaru yang tidak dapat berpartisipasi,” tutup Elis.
Uskup Tanjungkarang, Mgr. Vinsensius Setiawan Triatmojo, yang hadir dalam kesempatan tersebut, menekankan pentingnya peran Wanita Katolik RI sebagai perpanjangan tangan gereja dalam pengembangan kesejahteraan masyarakat.
“Wanita Katolik RI memiliki misi dan visi yang harus dicapai dengan konsistensi dan komitmen,” ungkapnya dalam sambutannya.
Ia menambahkan bahwa organisasi ini harus menjadi pemandu arah yang jelas dan tidak menyimpang dari tujuan awalnya. Menurut Mgr. Avin, penting untuk menjalin jejaring dengan masyarakat dan organisasi lain agar kehadiran Wanita Katolik RI semakin nyata dan berdampak di tengah-tengah masyarakat.
Romo Roy, selaku Moderator dan Penasihat Rohani Wanita Katolik DPD Lampung, menyampaikan harapan agar Rakorda ini dapat memperkuat konsolidasi internal dan menghasilkan program-program yang aplikatif dan dialogis.
“Saya berharap program-program yang dihasilkan lebih mengedepankan kerja nyata dan kemanusiaan, serta membangun komunikasi yang akrab antara pengurus dengan ranting dan cabang di berbagai tempat,” katanya.
Romo Roy juga berharap agar Wanita Katolik DPD Lampung dapat menjadi contoh keteladanan hidup yang memberi warna positif di masyarakat, dengan menjadikan iman sebagai inspirasi utama dalam setiap kegiatan.
Sementara itu, Edi Sulistiyono, S.S., Pembimas Katolik Kanwil Kemenag Provinsi Lampung, menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi komunikasi dalam organisasi.
“Dengan penguasaan dan pemanfaatan teknologi komunikasi, eksistensi dan peran Wanita Katolik RI dapat diterima dan dikenal lebih luas oleh masyarakat umum,” ujarnya. Edi menegaskan bahwa teknologi bukan hanya untuk internal, tetapi harus mampu meningkatkan pengenalan organisasi di kalangan masyarakat luas.
Untuk diketahui, Rakorda kali ini mengusung tema: Evaluasi Program Kerja Wanita Katolik DPD Lampung dan Pelatihan Pemanfaatan Teknologi Komunikasi Untuk Meningkatkan Kualitas Anggota Dalam Berorganisasi. Acara dibuka dengan Misa oleh Uskup Tanjungkarang dan dilanjutkan dengan ramah tamah yang dihadiri oleh perwakilan dari berbagai organisasi masyarakat Katolik serta lintas agama, menandai komitmen Wanita Katolik DPD Lampung untuk terus berkembang dan berkontribusi positif di tengah masyarakat.***