Lampung Dorong Hilirisasi Riset Lewat Kolaborasi Strategis dengan ITB dan Itera

ALTUMNEWS.Com, BANDARLAMPUNG – Pemerintah Provinsi Lampung menginisiasi langkah strategis untuk mengakselerasi pembangunan berbasis inovasi melalui penguatan kolaborasi dengan perguruan tinggi. Dalam jamuan makan malam di Mahan Agung, Jumat (02/05/2025), Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela menjamu para guru besar dan dosen dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Sumatera (Itera), seraya menawarkan kemitraan konkret dalam hilirisasi riset di daerah.

Pertemuan ini bukan sekadar seremonial, melainkan titik tolak penting untuk membangun sinergi antara akademisi dan pemerintah daerah dalam menjawab tantangan pembangunan. Lampung, yang tengah bertransformasi menjadi provinsi berbasis SDM unggul dan inovasi, menilai pentingnya riset terapan yang berdampak nyata.

“Kami sadar bahwa banyak riset luar biasa yang belum menjangkau masyarakat. Hilirisasi menjadi kunci agar ilmu pengetahuan tidak terjebak dalam tumpukan dokumen,” tegas Wagub Jihan dalam sambutannya.

Rektor Itera, Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, bersama sejumlah guru besar ITB seperti Prof. Dr. Pradono dan Prof. Dr. Benedictus Kombaitan, turut hadir dalam pertemuan ini. Mereka mendiskusikan peluang kolaborasi riset di sektor strategis Lampung, seperti pertanian, perencanaan wilayah, dan pengembangan kota berkelanjutan.

Menurut Jihan, Lampung tengah membuka diri untuk menjadi laboratorium riset terbuka, di mana inovasi akademik bisa langsung diuji coba dan diimplementasikan di lapangan. Ia juga menyinggung perlunya model kemitraan baru antara pemda dan kampus, yang tidak berhenti di MoU tetapi menghasilkan prototipe dan kebijakan nyata.

“Kami ingin Lampung jadi rumah pendidikan dan inovasi. Kami siap mewadahi eksperimen sosial, teknologi, dan ekonomi yang bisa direplikasi nasional,” ujar Jihan, yang juga menyampaikan komitmen dirinya dan Gubernur Rahmat Mirzani Djausal untuk mewakafkan diri demi kemajuan daerah.

Diskusi hangat dalam acara tersebut menandai awal dari sebuah jejaring strategis antarlembaga. Para peserta sepakat pentingnya menyatukan kekuatan riset, kebijakan, dan komunitas untuk menciptakan solusi berkelanjutan bagi masyarakat.***