ALTUMNEWS.Com, BANDARLAMPUNG –- Asesmen lapangan Program Studi S-1 Pendidikan Tari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) menjadi lebih dari sekadar proses administrasi akreditasi. Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis (15/5) di Ruang Sidang lantai dua Gedung A FKIP Unila itu mencerminkan komitmen perguruan tinggi dalam melestarikan dan mengembangkan warisan budaya melalui jalur akademik.
Dua asesor dari Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK), Prof. Dr. Elindra Yetti, M.Pd. (Universitas Negeri Jakarta) dan Dr. Dra. Ayu Niza Machfauzia, M.Pd. (Universitas Negeri Yogyakarta), menyoroti pentingnya pendidikan tari sebagai wadah pengembangan nilai-nilai budaya, sekaligus penanaman karakter generasi muda di tengah arus globalisasi.
“Pendidikan tari bukan hanya soal keterampilan gerak, tetapi juga bagaimana membangun jati diri, kreativitas, serta menghargai akar budaya lokal,” ujar Prof. Elindra dalam sesi evaluasi. Ia menambahkan bahwa penguatan kurikulum harus mencerminkan keseimbangan antara teori, praktik, dan konteks budaya lokal Lampung.
Asesmen dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Unila, Prof. Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, S.Si., M.T., yang menyebut asesmen ini sebagai bagian dari upaya strategis memperkuat mutu pendidikan berbasis budaya. “Pendidikan seni, seperti tari, memainkan peran penting dalam membentuk karakter bangsa. Maka kualitasnya harus dijaga melalui proses akreditasi yang komprehensif,” katanya.
Dekan FKIP Unila, Dr. Albet Maydiantoro, S.Pd., M.Pd., menambahkan bahwa program studi ini menjadi salah satu garda terdepan dalam memadukan pendidikan, seni, dan kebudayaan. Menurutnya, keberadaan prodi ini sangat relevan dalam konteks penguatan identitas nasional dan pembangunan sumber daya manusia berbasis nilai budaya.
Turut hadir dalam asesmen ini jajaran pimpinan Unila, termasuk Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Prof. Dr. Sunyono, M.Si., serta para kepala lembaga dan unit pendukung akademik di lingkungan FKIP.
Proses akreditasi ini diharapkan dapat mendorong Prodi Pendidikan Tari meraih predikat unggul dan menjadi pusat unggulan pendidikan seni di Sumatra. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi refleksi nyata bagaimana perguruan tinggi dapat berperan aktif dalam menjaga dan menghidupkan kekayaan budaya bangsa melalui jalur pendidikan formal.***