ALTUMNEWS.Com, BANDAR LAMPUNG — Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Bandar Lampung bekerja sama dengan komunitas Lampung Geh menggelar kegiatan sosial di Sekolah Luar Biasa (SLB) Pelita Kasih Sukabumi Indah, Jumat, 25 Juli 2025.
Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB dan diisi dengan pelatihan desain grafis yang dirancang khusus sesuai kebutuhan anak-anak berkebutuhan khusus, serta pendampingan motorik kasar melalui berbagai permainan edukatif yang menyenangkan.
Acara ini merupakan inisiatif dari anggota biasa PMKRI Cabang Bandar Lampung, dipantik langsung oleh Presidium Gerakan Kemasyarakatan, dengan mengusung tema: “PMKRI Goes to SLB Pelita Kasih”. Tujuan utamanya adalah mendukung pendidikan inklusif dan kesetaraan, sekaligus berkontribusi dalam membentuk Generasi Emas 2045.
Ketua Presidium PMKRI Cabang Bandar Lampung Periode 2024/2025, Pauli Diva Arini, menegaskan pentingnya menjadikan Hari Anak Nasional sebagai momentum refleksi bersama.
“Anak-anak adalah aset bangsa yang menjadi tolak ukur keberlangsungan negara. Kita semua memiliki hak dan kewajiban yang sama, meski dengan keterbatasan yang berbeda-beda. Maka dari itu, kami hadir untuk mendampingi teman-teman di SLB Pelita Kasih sebagai bagian dari upaya mewujudkan cita-cita bangsa,” ujar Pauli.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata kepedulian generasi muda terhadap pendidikan yang setara dan inklusif, terutama bagi anak-anak difabel, sekaligus mendorong partisipasi aktif dalam pembangunan yang berkeadilan.
Romo Moderator Organisasi Kemasyarakatan Keuskupan Tanjung Karang, RD. Philipus Suroyo, atau yang akrab disapa Romo Roy, juga memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini.
“Kegiatan seperti ini sangat membekali anak-anak difabel, apalagi di era digitalisasi. Ini harus terus diupayakan, bukan hanya untuk hari ini, tetapi juga ke depan,” ucapnya.
Lebih jauh, Romo Roy juga menyoroti pentingnya literasi digital bagi anak-anak berkebutuhan khusus agar mereka dapat menjadi pengguna media yang bijak dan kritis.
“Mereka perlu dibekali agar tidak menjadi korban media, melainkan mampu menangkap sisi positifnya untuk membangun narasi-narasi yang mengangkat nilai kemanusiaan dan kehidupan,” tegasnya.
Melalui kegiatan ini, PMKRI ingin menanamkan bahwa nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas sosial harus terus dihidupi dalam setiap lini kehidupan, tanpa memandang perbedaan fisik maupun latar belakang sosial.
Acara ini didukung oleh Kepolisian Daerah Lampung, SLB Pelita Kasih, Keuskupan Tanjung Karang, Lampung Geh, serta seluruh anggota biasa PMKRI Cabang Bandar Lampung.***