ALTUMNEWS.com, BANDAR LAMPUNG – Sr. Goretti, HK meninggal dunia pada 13 Maret 2019 karena sakit. Misa Requiem dipimpin Vikjend Keuskupan Tanjungkarang, RP Y. Samiran, SCJ di Gereja Katedral Kristus Raja Tanjungkarang, Bandar Lampung, Kamis, 14 Maret 2019. Jenazah kemudian langsung dimakamkan di Pemakaman Katolik Negeri Sakti, Pesawaran, Lampung.
Semasa hidup, Sr. Goretti dikenal sebagai pribadi relegius rasuli HK yang pendoa, sederhana, perhatian dan ramah.
Sr. Goretti lahir sebagai anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan Tugiyo dan Genah Kartairana dengan nama kecil Ngatirah. Ia lahir 13 Juni 1941 di Dusun Kagongan Bumi Arum Kalibawang Kulon Progo.
Ketika berusia 16 tahun pada 20 Desember 1957, Ia menerima Sakramen Babtis dan 10 bulan kemudian pada 15 Oktober 1958 menerima Sakramen Penguatan.
Benih panggilan mengikuti Yesus dengan menjadi religius HK menghantarkannya ke Novisiat Immaculata Metro meninggalkan orang tua, sanak saudara, pulau Jawa tercinta pergi ke Sumatera.
Pendidikan awal sebagai Postulan dimulai pada 5 Agustus 1959 untuk kemudian merima bisana biara sebagai Suster Hati Kudus pada 16 Juli 1960 di Metro. Setelah masa novisiat selama dua tahun dijalani, Ia mengikrarkan kaul pertama pada 21 Juli 1962.
Perutusan pertama sebagai Yunior di Komunitas Suster Hati Kudus Palembang dijalani selama empat tahun sambil menempuh pendidikan di SMA Xaverius. Pada tahun 1967-1968 pindah perutusan menjadi guru di Metro.
Menghidupi panggilan sebagai religius rasuli HK dijelani dengan tekun, setia serta rasa tanggung jawab yang besar. Tempaan demi tempaan semakin menguatkan untuk memilih panggilan religius rasuli HK secara devinitif dengan kaul kekal pada 12 Desember 1968 di Metro.
Perjalanan baru sebagai anggota definitif diawali dengan tugas studi di AKKI Yogyakarta pada tahun 1968 sampai dengan 1970. Bekal iman dan pengetahuan diperoleh selama studi di Yogyakarta, yang membawanya pada perutusan sebagai Katekis. Dia mengajar di Seputih Banyak ke Komunitas Integral yang dibuka Kongregasi setelah Seputih Banyak yaitu Ngestirahayu.
Mengingat pembinaan calon maupun anggota merupakan hal mendasar bagi kelangsungan hidup kongregasi dan hendaknya mulai ditangani oleh anggota HK Indonesia, maka pada tahun 1978, Sr. Goretti menggantikan Pemimpin Novis yang saat itu dipegang oleh Sr. Maria Adriana (biarawati dari Belanda) sebagai Pemimpin Novis. Selain masuk dalam Dewan Penasehat Kongregasi pada Kapitel Regio 1988, Sr. Goretti terpilih menjadi pemimpin Regio Suster Hati Kudus Indonesia.
Usai melaksankan tugas kepemimpinan Regio, Se. Goretti menjadi Pemimpin Komunitas Metro tahun 1988 sampai dengan 1994 dan menjadi staf pengajar Novisiat Immaculata Metro. Saat Kongregasi mandiri pada 11 September 1993, Sr. Goretti masuk menjadi anggota Dewan Penasehat Pemimpin Umum periode pertama kemandirian 1993 sampai dengan 1997.
Perjalan selanjutnya dari Metro berpindah ke Palembang selain sebagai Pemimpin Komunitas juga sebagai Ketua Yayasan Xaverius Perwakilan II Palembang pada tahun 1994 sampai dengan 1997.
Tiga tahun kemudian berpindah ke komunitas Godean dengan perutusan tambahan pendamping yunior dan kerasulan keluarga. Di tempat ini, Sr. Goretti tinggal selama satu tahun untuk kemudian meski tetap di Yogyakarta. Namun, beralih ke komunitas studi Kuwera dalam keberadaannya sebagai Piko maupun Tim Pembina Kongregasi 1998 sampai dengan 2001.
Dua tahun kemudian kembali ke komunitas Ngestirahayu 2001 sampai dengan 2003 untuk melalui perutusan baru di Kapanjen Keuskupan Malang pada 2003 sampai dengan 2004.
Lahir di Jawa perjalanan ke Sumatera dan kembali jelajahi Jawa dari Kepanjen ke Sayung Demak. Berada di Komunitas ini lebih dari sewindu, tahun 2004 sampai dengan 2013 dengan perutusan kerasulan doa dan diaktualisasikan dengan mengumpulkan umat sekitar komunitas untuk berdoa bersama secara rutin seminggu sekali.
Masih dalam Keuskupan Agung yang sama, di usianya yang ketujuh puluh empat, tetap bersemangat tinggi untuk menjadi teman anggota muda kongregasi di Komunitas Godean. Saat di tempat itu, ketika dalam perjalanan ke Jakarta ke Godean travel yang ditumpanginya mengalami kecelakaan. Pemeriksaan kesehatan menunjukan adanya pengeroposan tulang panggul yang menyebabkan kesulitan ketika harus berjalan. Dalam kondisi kesehatannya yang seperti ini, para 18 Agustus 2017, Sr. Goretti kembali perjalanan ke Sumatera menjadi anggota Komunitas Biara Induk dengan menjalani perawatan kesehatan sampai Ia dipanggil Tuhan.
Kerena terjatuh dari tempat tidur mengalami stroke dirawat di RS Immanuel dari 09 Maret 2019 dan kembali tenang ke pangkuan Bapa pada Rabu, 13 Maret 2019 pukul 10.10 WIB di Ruang Instalasi Perawatan Intensif/ICU RS Immanuel Bandar Lampung.***
Sumber : Kongregasi Suster-Suster Belaskasih dari Hati Yesus Yang Maha Kudus
Editor : Robertus Bejo