Perayaan Natal Bersama Polda Lampung, Romo Roy Berikan Pesan Natal, Ini Isinya

ALTUMNEWS.Com, BANDARLAMPUNG — Ketua Komisi HAK-Kerawam Keuskupan Tanjungkarang Romo Roy berikan Pesan Natal pada acara Natal Bersama Polda Lampung, Jumat, (28/1/2022).

Pesan Natal yang diberikan Romo Roy berjudul “Mengamalkan Kasih Persaudaraan Yang Tulus Ikhlas dalam Melaksanakan Tugas Menuju Polri yang Presisi”. Berikut pesannya:

Saudara-saudarai yang kami hormati

Setiap Tahun umat Kristiani di sentero dunia termasuk juga Polri, secara khusus Polda Lampug merayakan Natal, kelahiran Yesus Kristus Sang Juru Selamat bagi umat manusia.

Kehadiran dan kelahiran Yesus adalah tanda cinta kasih, persaudaraan sejati, kesetiakawanan, kado spsesial, keterlibatan dan senyum Allah pada semua orang tanpa membeda-bedakan, tanpa pilih kasih.

Dalam kehidupan dan karyaNya, Dia meretas batas suku, agama, budaya, Dia datang membawa damai, memberi harapan bagi yang lemah dan putus asa, mempersatukan yang tercerai berai, membebaskan yang terbelenggu, menghidupan orang yang mati, menyembukan yang sakit, mentahirkan orang kusta,memelekan mata orang yang buta, memulihkan dan memugar kemanusiaan orang yang lemah dan berdosa, membantu dan menguatkan orang yang miskin-kekuarangan dan menyatakan bahwa tahun rahmat Allah sudah datang.

Pendeknya, setiap karya dan kehadiran Yesus selalu memberi arti, makna, berkat dan nilai tinggi bagi keselamatan, pembebasan, dan kehidupan manuasia yang lebih baik.

Perayaan Natal ritual dan seremonial Polda Lampung tahun ini yang mengambil tema “Mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus Ikhlas dalam melaksanakan tugas menuju Polri yang presisi (Prediktif–resposibilitas–transparansi dan berkeadilan) dan dirayakan secara meriah serta penuh semarak diharapkan sungguh menjiwai, mendasari, memotivasi, mentransformasi, menginspirasi dedikasi dan karya pelayanan hidup Polda Lampung demi pelayanan Polri yang modern– mudah dan cepat.

Perayaan Natal tak hanya berhenti di altar, dalam rangan ini, namun mendasari setiap gerak langkah dan karya serta berbuah nyata dalam kehidupan. Bukan hanya melahirkan kesalehan ritual, namun juga melahirkan kesalehan sosial. Bukan hanya melahirkan persaudaran yang formalistis, namun mendorong terwujudnya persaudaraan sejati.

BACA JUGA:  Pengobatan Alat Vital Jakarta H. Asep Junaedi Ahli Menambah Ukuran Vitalitas Panjang 15 Cm Hingga 19 Cm Panten dan Bergaransi

Sebagai wujud nyata aplikasi pengalaman kasih kasih persaudaraan yang tulus ikhlas dalam melaksanakan tugas menuju Polri yang presisi adalah.

Polri, secara khusus Polda Lampung dan seluruh umat Kristiani

1. Menghayati dan melaksanakan kehidupan di tengah medan karya sebagai ungkapan iman dan kasih setia yang tulus ikhlas kepada Allah dan sesama serta sebagai tugas panggilan perutusan dari Allah. Sekaligus sebagai ungkapan totalitas, loyatitasnya kepada pimpinan serta wujudnyatakan dedikasi penuh atas tugasnya. Sehingga saat kita menjalani kehidupan dan melaksanakan karya bukan sebagai beban tetapi sebagai persembahan hidup, pelayanan kepada Allah dan sesama serta medan–sarana menggapai kekudusan.

2. Memandang orang lain dengan penuh kasih, bukan dengan syak wasangka, dan memperlakukan mereka sebagai sesama dan saudara kemanusiaan dalam peziarahan hidup tanpa membeda-bedakan sebagaimana yang diteladankan Yesus Sendiri. Sehingga kita bisa merasakan bahwa “Duka derita, harapan dan kecemasan orang lain adalah juga duka derita, harapan dan kecemasan kita. Maka pertanyaannya” Apa yang bisa dan harus aku perbuat buat mereka? Supaya sukacita, syalom, penyelamatan dan pembebasan terjadi”

3. Mengahadirkan diri sebagai pribadi yang murah hati seperti Yesus murah hati. Hakekat dan esensi kasih sejati adalah murah hati. Artinya kesediaan diri untuk memberi diri dan berbagi waktu, hati, cinta, perhatian dan apapun yang berarti bagi yang lain, terlebih bagi yang miskin dan menderita. Dan hari ini Polda Lampung juga memberil tali kasih ke beberapa panti asuhan. “Apa yang Engkau lakukan untuk salah seorang dari saudaraku yang paling hina ini engkau melakukannya untuk Aku.”

4. Merendahkah hati dan membuka diri (inklusi) bagi yang lain, Seperti Yesus. Kerendahan dan keterbukaan hati menjadi keutamaan hidup yang menjadikan pribadi bisa menyadari di mana posinya berada tanpa merasa malu atau direndahkan mertabat kemanusiaannya, dan dengan besar hati bisa menerima pelbagai masukan, ide yang konstruktif bagi kemanjuan dan perkembahan hidup bersama. Kebesaran, kemuliaan dan kehormatan seseorang justru terkadang nampak dan bersinar dalam diri pribadi yang rendah hati dan inklusif.

BACA JUGA:  Peduli Keselamatan Berlalu Lintas, Ridho-Bachtiar dan 60 Ribu Generasi Milenial Deklarasi "Road Safety Festival Polda Lampung"

5. Mempersembahan dan memberi diri sebagai sebagai duta cinta, duta kerukunan di tengah keberagaman yang ada. Kedamaian, harmoni, dan kerukunan dari Lampung untuk Indonesia.

6. Menghadirkan diri dalam pelbagai kesempatan dan waktu yang memberi solusi atas pelbagai masalah dan bukan justru menjadi bagian dari masalah. Membawa perubahan dan pembaruan hidup yang lebih baik. Kehadiran selalu memberi berkat bagi siapa saja entah apa pun agama, suku dan budayannya. Yang selalu diharapkan oleh masyakat luas atas kehadiran Polri secara khusus Polda Lampung adalah kehadiran yang mengayomi, menyejukkan, meneduhkan, dan mampu mengubah derai air mata kepiluan, keputuasaan, dan penderitaan menjadi sumber mata air berkat yang memberi kedamaian, pengharapan, kemerdekaan jiwa.***

Editor : Robertus Bejo