Yayasan Xaverius Tanjungkarang Peringati Kemandirian Ke-38, Begini Sejarahnya

ALTUMNEWS.Com, BANDARLAMPUNG — Yayasan Xaverius Tanjungkarang memperingati Kemandirian ke-38 di GSG Gentiaras, komplek Xaverius Way Halim Bandarlampung, Rabu (02/02/2022). Momen ini dimanfaatkan dengan meluncurkan empat buku sekaligus diantaranya; Buku Safeguarding, Buku Karakter HK3P, Buku Silabus atau Modul TIK dan Tata Kelola Keuangan.

Ketua Yayasan Xaverius Tanjungkarang, RD. Andreas Sutrisno, menjelaskan sejarah peringatan kemandirian ini.

Menurut Romo Sutris, begitu dia akrab disapa, dahulu Yayasan Xaverius Tanjungkarang masih bergabung dengan Yayasan Xaverius di Pelembang. Keberadaan sekolah-sekolah Xaverius pada waktu itu sejalan dengan karya perutusan Gereja.

“Gereja Keuskupan Tanjungkarang pada karya misi awalnya masih menyatu dengan Keuskupan Agung Palembang, maka Yayasan Xaverius juga bergabung di sana,” jelas Romo Sutris kepada Altumnews, Rabu (02/02/2022).

Dijelaskan Romo Sutris, dalam pejalanan waktu dan perkembangan zaman, Kekuskupan Tanjungkatang pada 19 Juni 1952 memisahkan diri dari Keuskupan Agung Palembang.

“Kemudian diikuti dengan Yayasan Xaverius Tanjungkarang mandiri dari Yayasan Xaverius di Palembang. Kemandirian itu sesuai kesepakatan Uskup Keuskupan Tanjungkarang, Fransiskanes dari Santo Georgius Martir (FSGM), dan Kongregasi Suster-suster Belas kasih dari Hati YESUS yang Maha Kudus (HK) pada 2 Februari 1984 silam.

Romo Sutris mengajak seluruh sumber daya manusia (SDM) untuk bersama-sama mengembangkan Yayasan Xaverius Tanjungkarang.

“Semua SDM yang di sini kami ajak untuk terus bareng-bareng bersama-sama berkolaborasi untuk terus mengambangkan sekolah ini juga yayasan ini,” tandas Romo Sutris.

Menurut Romo Sutris, kerja sama dan kebersamaan menjadi salah satu kunci kemajuan Yayasan Xaverius Tanjungkarang yang menaungi 24 sekolah dari tingkat TK hingga SMA.

“Di tangan SDM inilah keberadaan sekolah atau yayasan untuk selanjutnya itu bisa bertahan atau tidak, maka kebersamaan semangat untuk belajar, semangat untuk terus mengambangkan diri perlu ditanamkan di sekolah atau yayasan,” pungkasnya.

BACA JUGA:  Bukit Cendana Harapan Jaya, Mulai dari Spot Instagramable hingga Camping

Sebagai informasi, acara peringatan dimulai dengan perayaan ekaristi oleh lima imam di Keuskupan Tanjungkarang. Bertindak sebagai selebran utama, RD. Andreas Sutrisno. Sementara sebagai konselebran adalah RD. Andreas Sunaryo, RD. Piet Yoenanto Sukowiluyo, RD. Antonius Untoro, dan RD. Apolonius Basuki.***

Editor : Robertus Bejo