Unila Jadi Katalisator Perencanaan Pembangunan Way Kanan Melalui FGD RPJMD

ALTUMNEWS.Com, BANDAR LAMPUNG — Universitas Lampung (Unila) menunjukkan peran aktifnya sebagai pusat kajian strategis pembangunan daerah dengan menjadi tuan rumah Focus Group Discussion (FGD) Penelaahan Dokumen Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Way Kanan 2025–2029, Rabu (16/4/2025), di Ruang Sidang Utama Rektorat Unila.

FGD ini bukan sekadar forum diskusi teknokratik, tetapi menjadi panggung penting bagi kolaborasi antara akademisi dan pemerintah daerah dalam merancang arah pembangunan yang inklusif dan berbasis data. Melibatkan sivitas akademika dan para pemangku kepentingan dari Kabupaten Way Kanan, kegiatan ini menjadi contoh konkret peran perguruan tinggi dalam mendukung tata kelola pembangunan yang partisipatif dan visioner.

Wakil Rektor IV Unila, Prof. Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A., menegaskan pentingnya kehadiran dunia kampus dalam proses perencanaan pembangunan.

“Perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam memastikan arah kebijakan daerah tidak hanya realistis tetapi juga adaptif terhadap perubahan zaman,” ujarnya.

Ia menambahkan, visi Way Kanan Mandiri dan Sejahtera hanya bisa dicapai jika strategi pembangunan berbasis ilmu pengetahuan diintegrasikan dalam proses penyusunan kebijakan. Salah satu tantangan utama, menurut Prof. Ayi, adalah meningkatkan kemandirian fiskal daerah yang saat ini masih berada di angka 10% dari APBD.

Sementara itu, Ketua Tim RPJMD sekaligus Pj. Sekda Way Kanan, Dr. Arie Anthony Thamrin, menilai kolaborasi dengan Unila sebagai bentuk sinergi kelembagaan yang penting untuk memperkuat basis analisis dan perumusan kebijakan publik.

“Kami ingin memastikan bahwa dokumen RPJMD ini bukan hanya bersifat administratif, tapi juga menjadi roadmap pembangunan yang hidup dan dapat dijalankan secara efektif,” ujarnya.

Plt. Kepala Bappeda Way Kanan, Hendri Syahri, S.T., M.T., menyoroti pentingnya sektor pertanian sebagai penggerak ekonomi daerah dan menegaskan bahwa pendekatan berbasis riset dan inovasi sangat diperlukan agar sektor ini tumbuh positif dan berdampak langsung terhadap penurunan angka kemiskinan.

Selain ekonomi, dokumen RPJMD 2025–2029 juga mengedepankan isu strategis lain seperti penguatan kualitas sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur berkelanjutan, serta pemanfaatan peluang pasar seperti tren pangan organik dan sinergi antarwilayah.***