ALTUMNEWS.Com, JAKARTA — Jelang sehari sebelum Hari Raya Iduladha 1446 H, masyarakat dunia memperingati Hari Lingkungan Hidup atau World Environment Day pada tanggal 5 Juni 2025.
Hal ini juga mengingatkan kaum Muslim di seluruh dunia untuk menyadari pentingnya melaksanakan konsep green kurban. Konsep ini mengajak masyarakat berkurban dengan memperhatikan aspek keberlanjutan dan meminimalisasi dampak negatif terhadap lingkungan.
Ketua Yayasan Islam Cinta Indonesia dan Koordinator Nasional program Islam Cinta Lingkungan (ICL) yang juga Pegiat Studi Kemasjidan Eddy Aqdhiwijaya menawarkan konsep green kurban dengan pendekatan holistik yang mengintegrasikan nilai-nilai religius dengan aspek keberlanjutan dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Menurut Eddy Aqdhiwijaya membangun kesadaran masyarakat saat ini menjadi salah satu langkah penting, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat pada 2022, sebanyak 81 Kabupaten/Kota di Indonesia telah menerapkan green kurban, gerakan ini berhasil mencegah lebih dari 2 ton penggunaan kantong plastik sekali pakai.
Dengan konsep green kurban yang dilakukan oleh para Takmir Masjid lanjut Eddy, menjadi upaya untuk mewujudkan Masjid Ramah Lingkungan sebagaimana dicanangkan oleh Kementerian Agama melalui Subdit Kemasjidan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam.
“Gagasan Masjid Ramah atau bisa disebut Rahmah yang berarti Compassion atau Belas Kasih diluncurkan agar Masjid dapat menjadi tempat yang tidak hanya berfungsi untuk ibadah ilahiah tetapi menjadi tempat untuk ibadah muamalah yang memperhatikan lima poin keramahan, yang diantaranya adalah ramah terhadap lingkungan,” tegasnya.***
