Sumarju Saeni : PKH Kurangi Angka Stunting di Lampung

ALTUMNEWS.com, BANDAR LAMPUNG — Program Keluarga Harapan (PKH) yang diperuntukkan bagi keluarga miskin dinilai membantu menurunkan angka stunting. Hal ini terlihat dari peningkatan pola konsumsi dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program PKH.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung, Sumarju Saeni menyatakan Program Keluarga Harapan (PKH) yang digelontorkan Kemensos menjadi salah satu upaya mengatasi stunting atau kekurangan gizi.

Sumarju menjelaskan, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi di dalam kandungan dan pada masa awal setelah anak lahir atau dalam 1000 hari pertama kehidupan.

Menurut Sumarju, ibu hamil dan anak bawah lima tahun (Balita) sebagai salah satu komponen bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH). Sasaran tersebut dengan tujuan agar ibu hamil dan anak balita bisa mendapatkan asupan gizi mencukupi.

“Nominal intervensi yang diberikan pemerintah khusus ibu hamil sejumlah Rp 2.400.000 ditambah bantuan tetap Rp 550.000 sehingga totalnya hampir tiga juta. Nan ini khusus untuk  biaya pemeliharaan kandungannya,” jelas Sumarju di Bandar Lampung, Jumat, 05 April 2019.

Sedangkan untuk balita, terang “Panglima Tagana Lampung” ini, bertujuan agar si balita memperoleh imunisasi dan nutrisi yang sehat sebagai bekal tumbuh kembang anak.

“Balita juga itu juta perlu gizi yang baik, maka balita juga diberikan bantuan Rp 2.400.000 per tahunnya, untuk apa? Dibelanjakan untuk penambahan gizi, untuk penambahan susu dan makanan-makanan yang bergizi, sehingga stuntin tidak ada lagi,” kata mantan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Lampung ini.

Diterangkan Sumarju untuk ibu hamil di Lampung yang terjangkau PKH berjumlah sekitar 9.042 “Sedangkan balita sebanyak 138.328,” tutupnya.***

BACA JUGA:  Pastikan Pasokan LPG Lancar, Pemprov Lampung Gandeng Pertamina Turun Lapangan Cek Pangkalan Resmi

Editor : Robert