Program-Program Dinsos Lampung Terbukti Turunkan Angka Kemiskinan

ALTUMNEWS.com, BANDAR LAMPUNG — Angka kemiskinan di Provinsi Lampung perlahan-lahan tetapi pasti mengalami penurunan. Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung, angka kemiskinan Lampung sebesar 13,01 persen atau tersisa 1.091.600 jiwa pada September 2018, sedangkan pada Maret lalu angka kemiskinan sebesar 13,14 persen atau 1.097.050 jiwa.

“Dengan kata lain selama periode Maret – September 2018 telah terjadi penurunan jumlah penduduk miskin sekitar 5,45 ribu jiwa.” Demikian kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung, Sumarju Saeni pada hari Minggu, 26 Mei 2019 melalui sambungan selulernya.

Selanjutnya dikatakan oleh Sumarju bahwa penurunan angka kemiskinan tersebut tidak terlepas dari upaya yang dilakukan oleh Gubernur Lampung, M.Ridho Ficardo baik melalui program-program yang bersumber dari dana APBD maupun APBN.

Program-program pengentasan kemiskinan yang secara langsung bersentuhan dengan masyarakat miskin Kementerian Sosial antara lain Kelompok Usaha Bersama (KUBE), Usaha Ekonomis Produktif (UEP), Program Keluarga Harapan (PKH), Bansos Pangan Non Tunai (BPNT), dan masih banyak lagi.

Ditempat terpisah Sekretaris Bappeda Provinsi Lampung, Elvira Umihanni saat meninjau KUBE WAWAI yang bergerak di bidang fashion (24/05/2019) di Rajabasa, Bandar Lampung, mengatakan bahwa mengapresiasi program dari Kemensos khususnya yang memiliki daya ungkit tinggi dalam upaya percepatan pengentasan kemiskinan maka Bappeda Provinsi Lampung sedang mempersiapkan program pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan bersinergi dengab program bansos yg diberikan oleh Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kemensos.

Menurut Elvira pola pemberdayaannya masyarakat miskin akan mengadopsi pola KUBE Kemensos dng beberapa penyesuaian, disesuaikan dng kondisi daerah. Dalam pola ini, akan dibentuk kelompok yg semua anggotanya berasal dr Rumah Tangga Miskin (RTM), kemudian diberikan bantuan modal utk berusaha sesuai dg potensi SDM anggota, potensi alam serta potensi pasar.

“Dengan sinergi antara program bansos Kemensos & program pemberdayaan ekonomi masyarakat ini, diharapkan dapat mempercepat penurunan kemiskinan di Provinsi Lampung,” pungkasnya.

Pada tempat yang sama Kepala Seksi Penanganan Fakir Miskin Perkotaan Dinsos Lampung, Yulya Eva mengatakan bahwa Tim Bappeda Provinsi Lampung akan mengunjungi beberapa KUBE didaerah perkotaan, perdesaan maupun pesisir atau pantai. “Pola pendekatan pemberdayaan masyarakat miskin sangat dipengaruhi oleh lingkungannya,” katanya.***

Editor : Robertus Bejo