ALTUMNEWS.Com, PESAWARAN – Suripto (85), warga Dusun Sinar Tiga Desa Harapan Jaya Kecamatan Way Ratai Kabupaten Pesawaran Lampung semringah ketika berhasil mencapai Puncak Tugu Gunung Pesawaran Lampung pada 15 November 2019 lalu.
Dalam video yang diunggah channel youtube visit lampungyo berjudul “Cerita Kakek Surip Daki Puncak Tugu Gunung Sukmo Ilang” itu terlihat wajah gembira Mbah Surip, begitu Suripto akrab disapa.
Dalam video berdurasi 9 menit 14 detik itu terlihat Mbah Surip tidak sendirian, ditemani istrinya, anak, cucu perempuan serta dua pendaki lain.
Latar dalam video itu nampak jelas di Puncak Tugu, begitu warga sekitar mengenal salah satu puncak di Pegunungan Sukmo Ilang atau Gunung Pesawaran.
Pada video itu terlihat latar yang menunjukan sebuah tugu penanda titik puncak gunung tersebut. Namanya “Tugu Triangulasi” atau titik penanda ketinggian yang dibangun pada zaman Belanda. Fungsi tugu ini adalah untuk pemetaan.
“Alhamdulillah sudah sampai, perasaan saya setelah sampai di puncak ini alhamdulillah senang, adem,” ujar Mbah Surip.
Menurutnya, selama 50 tahun lebih bermukim di bawah Gunung Pesawaran, tepatnya di Dusun Sinar Tiga, Desa Harapan Jaya, Kecamatan Way Ratai, baru kali dapat muncak ke puncak dengan ketinggian 1.682 mdpl.
“Sudah 50-an tahun yang lalu, satu kali ini saya sampai ke sini. Dulu pernah naik, tapi masih di bawah-bawah sana, belum sampai ke puncak ini. Satu pengalaman baru bagi saya, alhamdulillah masih diberi kesehatan,” kata Mbah Surip.
Mbah Surip berpesan pada para pendaki khususnya yang mendaki ke puncak ini untuk selalu menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan serta sopan-santun.
“Ya pesan saya, pada anak-anak generasi penerus atau anak-anak muda kalau mendaki gunung itu yang sopan, jangan bikin segala macem pating pececer (nyampah) begini lho, ini kan gak enak juga dipandang mata umum. Jadi jagalah lingkungan kita sendiri, kalau bukan kita siapa lagi?,” ujar Mbah Surip.***