ALTUMNEWS.Com, MARGA AGUNG – Pastor Kepala Paroki Marga Agung, Romo Philipus Suroyo, Pr, mengajak umat katolik untuk mematuhi protokol kesehatan selama misa, dengan menerapkan 5 M, yakni; memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
Mulai Minggu, 11 April 2021 gereja stasi di seluruh wilayah Paroki Marga Agung mulai dibuka baik untuk ibadah dan Misa.
“Untuk umat di 6 stasi yang kecil jumlah umatnya sedikit, umat bisa ikut Misa semua. Kecuali yang usianya 10 tahun ke bawah (yang belum komuni) dan yang 60 tahun ke atas,” kata Romo Roy, begitu sapaan RD Philipus Suroyo, saat ditemui di Pastoran Paroki Margo Agung, Rabu malam (14/4/2021).
Sedangkan untuk stasi besar yang jumlah umatnya banyak, lanjut Romo Roy, Misa dibagi dalam dua kelompok atau bagian.
“Seperti di Stasi Santo Andreas Rasul Marga Agung dan Stasi Santa Maria Marga Lestari. Kelompok A Misa Minggu pagi jam 07.00 WIB dan kelompok B jam 09.00 WIB,” jelasnya.
Ditegaskan Ketua Komisi HAK dan Kerawam Keuskuan Tanjungkarang ini, khusus umat yang berusia 60 tahun ke atas (lansia) dan sakit mendapat pengiriman komuni kudus dari Pro Diakon.
“Mereka dikumpulkan di satu tempat atau lingkungan, namun ada juga yang dikirim langsung di rumahnya terlebih bagi sakit,” imbuh Romo Roy.
Dengan dibuka kembali gereja di wilayahnya, menurut Romo Roy menjawab kerinduan umat selama ini yang selama kurang lebih setahun ini mengikuti Misa secara live streaming youtube.
“Tetapi dengan misa off atau Misa secara tatap muka ini, mereka sungguh boleh mengalami kehadiran Yesus secara nyata di dalam hidupnya, imannya semakin dikuatkan, harapannya semakin dikobarkan dan cintanya kepada Tuhan juga semakin mendalam,” katanya.
Tak bosan-bosannya Romo Roy mengimbau pada umat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
“Dengan menerapkan 5 M, yakni memakai masker mencuci tangan sebelum masuk gereja menggunakan hand sanitizer selalu menjaga jarak dan menjaga jarak kemudian menjauhi kerumunan,” imbuhnya.
Dikatakan Romo Roy, dengan menjaga kesehatan pribadi, menjadi syarat untuk bisa menciptakan kesehatan secara bersama.
“Dengan menjaga kesehatan pribadi taat kepada protokol kegiatan berarti kita ikut membantu pemerintah mencegah penyebaran covid-19. Laju meningkatkan roda perekonomian atau memulihkan roda kehidupan ekonomi yang semakin lebih baik. Selain dari pada itu juga menjaga harmoni kedamaian kenyamanan bersama,” pungkasnya.***
Editor : Robertus Bejo