ALTUMNEWS.Com, BANDARLAMPUNG — Forum CSR Lampung Gotong Royong Sosial akhir tahun 2023 dalam rangkaian kegiatan yang dimulai dengan Tanggap Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Kecamatan Cukuh Balak dan Kecamatan Semaka, Kab.Tanggamus, (Senin/18-12-2023).
Musibah banjir dan tanah longsor yang terjadi di kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung belum lama ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak termasuk Forum Corporate Social Responsibility Lampung (FCL).
Rombongan yang menuju Kec. Cukuh Balak di pimpin oleh Hendra Gunawan dari PT Keong Nusantara Abadi, dan yang menuju Kec. Semaka dipimpin Egi Wiralaga dari PT Gunung Madu Plantation. Sebelum menuju ke lokasi bencana rombongan diterima di kantor Pemerintah Kabupaten Tanggamus oleh Asisten II Sukisno didampingi beberapa kepala dinas terkait.
Hendra Gunawan menyatakan walaupun jumlah bantuan ini belum bisa memenuhi harapan dan kebutuhan seluruh masyarakat yang terdampak, namun diharapkan dengan gotong royong dari banyak pihak, akan lebih luas cakupan korban yang terbantu.
Harapan senada disampaikan Ketua Forum CSR Lampung Saptarini saat memberangkatkan rombongan dari Sekretariat Forum CSR Lampung. Rini menyampaikan apresiasi kepada seluruh perusahaan dan badan usaha yang berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong FCL akhir tahun 2023, yaitu Adiyatama Tour, Bukit Asam Unit Pelabuhan Tarahan, Gunung Madu Plantation , Keong Nusantara Abadi, Konverta Mitra Abadi , Lambang Jaya, Langit Sapta, Natar Gerbang Angkasa, Nestle Factory Panjang, Paguyuban SinarMas Lampung, Pemuka Sakti Manis Indah, Telkom Witel Lampung, Tiki Jalur Nugraha Eka Kurir (JNE) Lampung, Tunas Dwipa Matra (Honda), Tirta Ivestama, United Tractors dan San Xiong Steel Indonesia.
Selain berbagi ke korban longsor Tanggamus, diakhir tahun ini, Forum CSR juga berbagi ke beberapa panti jompo dan mendukung berbagai kegiatan peringatan Hari Disabilitas Internasional, jelas Rini yang juga merupakan Ketua Pusat Study CSR UBL
Dengan tag line FCL “karena bumi kita satu dan kita satu bumi:, konsep sinergi dalam kegotong-royongan akan membuat lebih banyak masalah bisa teratasi, karena tidak ada beban yang terlalu berat dan tidak ada bantuan yang terlalu kecil, karena semua berarti. Semua perusahaan berbagi sesuai fokus CSR dan kemampuan masing-masing. Semakin banyak perusahaan yang bersatu akan makin banyak penyelesaian masalah sosial dan lingkungan yang terbantu,” pungkas Rini.***
