ALTUMNEWS.Com, BANDARLAMPUNG — Mahasiswa Universitas Lampung (Unila) terus mengukir prestasi di berbagai bidang, salah satunya pada kompetisi esai. Dewi Latifah, mahasiswi jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) angkatan 2020, meraih dua prestasi sekaligus dalam bidang ini.
Prestasi tersebut antara lain Juara 1 Lomba Essay Nasional Gempita 2023 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswaa Pendidikan Eksakta (Himasakta) FKIP Unila, serta meraih Juara 3 Call for Essay Inkish Vol 10.0 oleh Universitas Negeri Malang.
Kompetisi Gempita merupakan kompetisi esai tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Himasakta FKIP Unila dengan tujuan menjalin hubungan eksternal, meningkatkan motivasi dalam berprestasi, daya saing dalam pendidikan, serta memberikan penghargaan kepada siswa/i, mahasiswa, dan masyarakat umum yang berprestasi.
Dalam kompetisi ini Dewi mengangkat isu ekonomi kreatif. Mengusulkan inovasi minuman fungsional berbasis Teh Kombucha dari daun Kopi Robusta untuk meningkatkan ekonomi kreatif di Lampung.
Ide ini berawal dari pengamatannya terhadap petani kopi di Lampung yang hanya membuang daun kopi pasca panen.
Menurutnya, hal ini dapat dijadikan inovasi baru agar limbah daun kopi memiliki nilai ekonomis dan bermanfaat bagi kesehatan.
Sementara itu, Call for Essay Inkish Vol 10.0 adalah kompetisi esai tingkat nasional yang melibatkan berbagai universitas di Indonesia, dengan tujuan mendorong inovasi generasi muda untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Dalam esainya kali ini, Dewi membahas mengenai peran generasi muda dalam mengatasi masalah di era society 5.0 menuju Indonesia emas 2045.
Dewi Latifah tidak bisa menutupi perasaan senang dan bahagia, “Saya merasa bangga dapat mengikuti perlombaan bergengsi di tingkat nasional ini, karena dapat memotivasi saya untuk terus berkarya dan juga menambah relasi dengan teman-teman dari universitas lain,”
Mahasiswi yang memiliki hobi menulis dan diskusi ini juga mengakui pentingnya kegiatan menulis dalam pendidikan dan persiapan karir masa depannya.
“Menurut saya, kepenulisan adalah hal yang penting bagi mahasiswa. Hampir seluruh kegiatan perkuliahan butuh kemampuan menulis. Mengikuti kompetisi kepenulisan esai sangat melatih saya untuk dapat meningkatkan skill menulis,” ucap Dewi.
“Untuk teman-teman yang ingin mencoba menulis essay, menurut saya langkah awalnya adalah berani. Saya yakin banyak dari kita yang punya ide inovatif, solutif, dan kekinian. Berani saja dulu, setelah itu berproses, berprogres, dan konsisten.” tutup Dewi dengan keyakinan.***