Gerakan Tanam Cabai di Mesuji: Inovasi Pemprov Lampung Tangani Inflasi Pangan

ALTUMNEWS.Com, MESUJI – Pemerintah Provinsi Lampung melalui inisiatif “Gerakan Tanam Cabai” yang diadakan di Desa Sidomulyo, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Mesuji, pada Selasa (3/12/2024) memperkenalkan langkah strategis untuk mengatasi gejolak inflasi pangan yang dipicu oleh ketidakseimbangan produksi dan permintaan cabai.

Dalam sambutan yang dibacakan oleh Ir. Bani Ispriyanto, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (KPTPH) Provinsi Lampung, PJ. Gubernur Lampung, Dr. Drs. Samsudin, S.H., M.H., M.Pd, menekankan pentingnya komoditas cabai dalam menjaga stabilitas harga pangan di provinsi ini. “Gerakan Tanam Cabai merupakan solusi jangka panjang untuk mengatasi lonjakan harga yang kerap terjadi,” ungkapnya.

Inflasi pangan yang tercatat pada Oktober 2024 di Lampung sebesar 1,94% menjadi tantangan besar bagi perekonomian daerah, khususnya pada komoditas cabai yang merupakan salah satu penyumbang inflasi terbesar.

“Dengan meningkatkan produksi cabai secara merata sepanjang tahun, kita berharap dapat mengurangi ketergantungan terhadap pasokan luar daerah dan menjaga kestabilan harga,” lanjut Samsudin.

Gerakan ini diharapkan dapat menjangkau seluruh wilayah Lampung, tidak hanya terbatas di Kabupaten Mesuji, tetapi juga di daerah-daerah potensial lainnya seperti Lampung Timur, Pringsewu, Pesawaran, dan Lampung Tengah yang selama ini menjadi pusat produksi cabai utama. Melalui gerakan ini, masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan pekarangan rumah dan lahan tidur untuk menanam cabai, yang tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi ketahanan pangan keluarga, tetapi juga membantu menstabilkan pasokan pangan daerah.

Selain untuk mengantisipasi inflasi, gerakan ini juga dirancang untuk menghadapi lonjakan permintaan cabai menjelang bulan Ramadan dan Idulfitri. Pada periode tersebut, kebutuhan cabai biasanya meningkat pesat, yang berpotensi memicu fluktuasi harga.

“Dengan meningkatkan produksi cabai secara lokal, kita dapat memastikan harga tetap stabil meskipun permintaan meningkat,” jelas Samsudin.

Gerakan Tanam Cabai juga membawa pesan penting bagi masyarakat tentang pentingnya kesadaran terhadap ketahanan pangan lokal. Dalam rangka memperluas dampak positif, Pemprov Lampung mengajak seluruh kabupaten/kota di provinsi ini untuk berkolaborasi dalam meningkatkan produksi cabai serta komoditas pangan strategis lainnya.

Selain program penanaman cabai, pemerintah provinsi juga menekankan pentingnya kerjasama antar daerah dalam pengendalian inflasi pangan.

“Kami berharap kerja sama antar daerah tidak hanya terbatas pada cabai, tetapi juga komoditas pangan lain seperti bawang, beras, dan sayuran lainnya,” ujar Samsudin.

Gerakan Tanam Cabai ini bukan hanya soal mengatasi inflasi, tetapi juga memperkuat solidaritas sosial dalam menghadapi tantangan ekonomi. Dengan dukungan semua pihak, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi perekonomian masyarakat Lampung.

Pemerintah Provinsi Lampung melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus bekerja keras untuk menjaga kestabilan harga pangan. Program seperti Gerakan Tanam Cabai diharapkan menjadi salah satu model yang dapat diadopsi daerah lain dalam menghadapi gejolak inflasi pangan. “Mari kita bersama-sama menjaga keberlanjutan program ini demi kesejahteraan masyarakat,” tutup PJ. Gubernur. ***