Mewujudkan Mimpi sebagai Konsultan Lingkungan: Kisah Perjalanan Celvien Anshara

ALTUMNEWS.Com, BANDARLAMPUNG — Menjadi seorang konsultan lingkungan di bidang sosial bukanlah pekerjaan mudah. Namun, Celvien Anshara, S.Sos., alumni Unila membuktikan dengan dedikasi dan kerja keras, ia berhasil membuka jalan menuju karier yang sukses.

Sejak tahun 2023, Celvien bergabung dengan PT. Amas Interconsult, sebuah perusahaan konsultan yang menyediakan jasa bagi individu atau badan hukum, baik nasional maupun asing, di bidang sosial untuk proyek konsultan lingkungan. Dalam perjalanannya, ia belajar banyak dinamika masyarakat, budaya, dan dampak pembangunan terhadap kehidupan sosial.

Tugas Celvien tidak hanya mencatat persepsi masyarakat terhadap proyek-proyek tersebut, tetapi juga merangkum aspirasi mereka, mulai dari keluhan, harapan, dan keresahan dalam dokumen yang akan disidangkan di Kementerian Lingkungan Hidup.

Perjalanan karier Celvien dimulai jauh sebelum ia terjun ke dunia konsultan lingkungan. Sejak SMA, ia sudah aktif berorganisasi dan turut berpartisipasi dalam Kongres Anak Indonesia.

Sebagai perwakilan Provinsi Lampung, ia merangkum hak-hak anak di provinsinya dan berkesempatan bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Arist Merdeka Sirait, serta Kak Seto, untuk menyampaikan aspirasi mengenai hak-hak anak yang masih perlu perhatian lebih di Lampung.

Saat menempuh studi di jurusan Sosiologi, Celvien semakin mengasah kemampuannya. Ia menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Sosiologi dan aktif dalam penelitian dosen.

Ia juga mengikuti program pertukaran mahasiswa di Universitas Airlangga (Unair) dan Universitas Brawijaya (UB) selama satu semester. Pengalaman-pengalaman ini semakin memacu Celvien untuk terus berkembang dan memperoleh ilmu pengetahuan serta pengalaman lebih banyak.

Setelah lulus, ia terjun ke dunia kerja di mana pengalaman akademis dan non-akademisnya menjadi bekal penting dalam menghadapi tantangan di lapangan.

Sebagai tenaga ahli sosial, Celvien berkeliling Indonesia, dari Sabang hingga Merauke. Salah satu proyek yang paling berkesan baginya adalah Environmental Baseline Assessment di Sorong, Papua Barat Daya.

Pengalaman pertama kali menginjakkan kaki di tanah Papua membuka wawasan baru tentang keindahan alam dan kekayaan budaya. Ia terharu dengan keramahan masyarakat Papua, khususnya suku Moi Lemas yang menjunjung tinggi nilai musyawarah dan mufakat dalam menyelesaikan masalah.

Sebagai konsultan, Celvien menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam beradaptasi dengan masyarakat yang memiliki latar belakang dan kebutuhan yang berbeda. Namun, baginya, tantangan-tantangan ini justru membuat pekerjaannya semakin menarik.

Motivasi utama Celvien dalam menjalani kariernya adalah untuk membahagiakan kedua orang tuanya. Ia meyakini, keberhasilan tidak hanya berasal dari kerja keras, tetapi juga dari doa dan restu mereka. Selain itu, perjalanan kariernya didukung doa dan dukungan dari keluarga besar, teman, sahabat, guru, dosen, serta orang-orang terdekatnya.

Dengan penuh rasa syukur, Celvien menyampaikan terima kasih kepada mereka yang telah mendukung dan menginspirasi sepanjang perjalanan hidupnya. Dukungan tersebut menjadi sumber kekuatan yang mendorongnya untuk terus maju dan menghadapi berbagai tantangan dalam pekerjaannya.

Melalui kisah hidupnya, Celvien ingin menyampaikan pesan kepada Sobat Unila (Sobu) untuk terus belajar dan tidak mudah patah semangat. Moto hidupnya, “learning by doing,” menjadi prinsip yang ia pegang teguh.

Bagi Celvien, setiap kegagalan adalah bagian dari rezeki yang harus diterima dan dipelajari. Ia juga menekankan pentingnya menjaga silaturahmi dan berbagi kebaikan kepada sesama, karena rezeki bisa datang dari arah yang tak terduga.

“Rezeki itu datang dari tiga cara, datang sebab kita cari, datang sebab kita bagi, dan datang sebab dirimu memberi. Kegagalan juga termasuk dalam rezeki. Maka dari itu, simpan serta belajar dari kegagalanmu, dan ceritakan dengan bangga bila sudah berhasil nanti,” ujarnya, Minggu, 12 Januari 2025.***