Unila Gelar Festival Kebudayaan, Rektor Dorong Generasi Muda Jadikan Budaya Indonesia sebagai Kekayaan Global

ALTUMNEWS.Com, BANDAR LAMPUNG – Dalam rangka memperingati “Anugerah Be Strong Festival Kebudayaan dan Cinta Tanah Air Universitas Lampung 2025”, Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng., mengajak seluruh generasi muda untuk lebih mencintai dan melestarikan kebudayaan Indonesia. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Serba Guna (GSG) Unila pada Kamis, 16 Januari 2025, dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari dunia akademik, budaya, serta pemerintah.

Dalam sambutannya, Prof. Lusmeilia menyoroti pentingnya kebudayaan sebagai alat utama dalam memperkuat identitas bangsa Indonesia di tingkat global. Ia mengungkapkan bahwa negara-negara maju di Asia, seperti Korea Selatan dengan K-Pop-nya, China dengan film Mandarin, Jepang dengan anime dan musiknya, serta India dengan Bollywood-nya, telah sukses menggunakan kebudayaan untuk meraih pengakuan internasional. Menurutnya, Indonesia yang kaya akan budaya memiliki potensi yang sama untuk menembus pasar global dan menunjukkan keberagaman seni yang dimiliki.

“Indonesia memiliki warisan budaya yang luar biasa. Festival Kebudayaan dan Cinta Tanah Air ini bukan sekadar perayaan seni, melainkan juga sebagai bentuk kontribusi kami untuk kemajuan bangsa. Kami berharap, dengan program Be Strong, Universitas Lampung dapat berperan sebagai pusat penguatan budaya sekaligus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan inovasi generasi muda,” ujar Prof. Lusmeilia.

Festival yang mengusung tema “Menguatkan Identitas Bangsa melalui Kebudayaan di Era Globalisasi” ini dilaksanakan sebagai bagian dari program strategis Unila, Be Strong, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama kalangan muda, mengenai pentingnya kebudayaan Indonesia. Selain itu, acara ini juga dimaksudkan untuk mendorong generasi muda agar aktif dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan nasional.

Dalam rangkaian acara, para peserta dapat menikmati berbagai kegiatan, mulai dari Dialog Kebudayaan yang menghadirkan diskusi antara akademisi, seniman, dan tokoh budaya, hingga pameran seni yang memadukan unsur tradisional dan modern. Melalui kegiatan ini, Unila berharap dapat memberikan ruang bagi kolaborasi dan berbagi pemikiran dalam upaya menjaga dan mengembangkan kebudayaan Indonesia di tengah arus globalisasi yang kian cepat.

“Semangat yang terkandung dalam program Be Strong sejalan dengan tujuan besar Unila untuk menjadi World Class University, di mana pelestarian kebudayaan merupakan salah satu pilar utamanya,” tambah Prof. Lusmeilia.

Selain Rektor Unila, festival ini juga dihadiri oleh Direktur Sejarah dan Permuseuman Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Prof. Dr. Agus Mulyana, M.Hum, serta Pj. Gubernur Lampung, Dr. Drs. Samsudin, S.H., M.H., M.Pd. Mereka memberikan dukungan penuh terhadap upaya Unila dalam melestarikan dan memperkenalkan kebudayaan Indonesia ke dunia internasional.

Prof. Lusmeilia juga memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung terselenggaranya acara ini. “Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi. Semoga acara ini menjadi langkah nyata untuk memajukan Indonesia, menjadikannya bangsa yang lebih bermartabat, kuat, dan dihormati di dunia internasional,” kata Prof. Lusmeilia.

Unila Festival Kebudayaan 2025, Rektor Unila Prof. Lusmeilia Afriani, Pelestarian Budaya Indonesia, Festival Cinta Tanah Air Unila, Be Strong Universitas Lampung, Kebudayaan di Era Globalisasi, Komitmen Universitas Lampung dalam Pelestarian Budaya, Indonesia Emas 2045, Pendidikan Kebudayaan di Universitas Lampung, Dialog Kebudayaan Unila, Kebudayaan Indonesia di Dunia Internasional, Unila dan Pengembangan Budaya Lokal, Seni Tradisional dan Modern dalam Festival, Festival Seni Unila 2025.***