ALTUMNEWS.Com, BANDAR LAMPUNG – Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2025 bukan sekadar inisiatif peningkatan keterampilan kewirausahaan, tetapi menjadi gerakan nasional yang menempatkan mahasiswa sebagai motor penggerak ekonomi lokal di berbagai daerah.
Melalui tema “Wadah Mahasiswa Menuju Wirausaha Muda Berdaya Saing”, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) mempertegas komitmen untuk memperluas peran mahasiswa tidak hanya dalam ranah akademik, tapi juga sebagai pelaku usaha yang membawa solusi atas persoalan ekonomi di masyarakat.
Di Universitas Lampung (Unila), implementasi program ini menunjukkan bahwa mahasiswa mampu menjawab tantangan tersebut. Nisa Pramesti, mahasiswa Pendidikan Fisika angkatan 2022, bersama timnya, mengembangkan produk Tisuka—Tiwul Sumber Karbohidrat—yang kini menjadi alternatif makanan sehat bagi penderita diabetes dan pelaku diet.
“Melalui program ini, saya tidak hanya belajar tentang bisnis, tapi juga tentang bagaimana produk kami bisa menjawab kebutuhan nyata masyarakat,” ujar Nisa. Produk Tisuka kini mulai dikenal di pasar lokal dan membuka peluang kerja bagi warga sekitar.
P2MW tidak hanya memberikan pendanaan, namun juga memfasilitasi pelatihan, pendampingan bisnis, serta akses jejaring usaha yang memperkuat ketahanan dan keberlanjutan usaha rintisan mahasiswa.
Dukungan penuh dari pimpinan Unila turut mempercepat lahirnya mahasiswa sebagai pelaku perubahan ekonomi lokal. “Kami melihat mahasiswa tidak lagi hanya sebagai penerima ilmu, tetapi juga sebagai pencipta nilai ekonomi dan sosial,” ungkap salah satu dosen pembimbing P2MW Unila.
Dengan model pembinaan komprehensif yang ditawarkan, P2MW diharapkan mampu mencetak wirausaha muda yang bukan hanya kompetitif, tetapi juga berorientasi pada dampak sosial dan pemberdayaan masyarakat.
Untuk informasi lengkap mengenai syarat dan pelaksanaan program, mahasiswa dapat mengakses laman resmi: https://kesejahteraan.kemdikbud.go.id/p2mw.***
