ALTUMNEWS.Com, KALIANDA — Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan (HAK) dan Kerawam Keuskupan Tanjungkarang mengadakan kegiatan penanaman pohon bakau atau mangrove sebagai bentuk kepedulian terhadap alam. Bakti sosial (baksos) yang diadakan di kawasan pantai Grand Elty Krakato Kalianda Lampung Selatan ini dilakukan pada sela-sela rapat evaluasi program kerja tahunan, Sabtu (20/11/2021).
“Laudato Si: Menjaga dan Merawat Rumah Kita Bersama”, begitulah tema yang diusung pada baksos ini. Dengan menanam 500 batang mangrove ini, diharapakan dapat terus mendorong upaya-upaya rehabilitasi ekosistem mangrove dan menggugah semua pihak untuk terlibat, tarutama masyarakat di seluruh Provinsi Lampung.
Bakti sosial ini turut menggandeng Dewan Pimpinan Darah (DPD) Wanita Katolik RI Lampung, DPD Vox Point Indonesia Lampung dan Radio Suara Wajar Bandarlampung.

Ketua Komis HAK dan Kerawam Keuskupan Tanjungkarang Romo Philipus Suroyo, Pr., menerangkan bahwa baksos yang diadakan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan pada rapat evaluasi tahunan.
“Di sela-sela rapat evaluasi Komisi HAK dan Kerawam Keuskupan Tanjungkarang menyempatkan diri untuk bahkan mengagendakan untuk sedikit memberikan kontribusi sebagai tanda cinta, bakti kami pada alam yang telah membantu kami untuk boleh menghirup udara yang segar, oksogen yang cukup sehingga kami boleh diberikan kesehatan,” kata Romo Roy, di lokasi penanaman.
Romo Roy berharap kegiatan kecil ini ke depannya bisa saling bersinergi dan lebih banyak melihatkan organisasi masyarakat lintas agama.
“Semoga apa yang kami tanam ini nanti tumbuh, hidup berkembang dan berbuah dan akhirnya bisa memenuhi tempat ini dan ke depan anak cucu yang bisa menikmatinya. Bukan hanya itu, tapi lebih-lebih kepada masyarakat dan bumi yang kami cintai yang telah memberikan sumbangsih kelangsungan hidup kami,” paparnya.
Menurut Romo Roy, wajah manusia bisa dilihat dari cara mereka memperlakukan alam.
“Wajah diri kita itu bisa dilihat dari alam yang ada. Kalau kita memperlakukan alam dengan baik, maka alam juga bisa bersahabat dengan kita. Tapi kalau kita merusak alam, alam juga akan mencoba dengan caranya akan mengganggu keselamatan kita,” tegasnya.
Ketua Komis HAK dan Kerawam Keuskupan Tanjungkarang pada kesempatan ini menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam bakti sosial ini.
“Terima kasih alam, bumi pertiwi yang kita cintai dan semoga apa yang kami berikan itu bisa menambah kedaran kami untuk ambil bagian melesatarikan apa yang diberikan alam kepada kami. Sekali lagi terima kasih atas kerjasamanya pada seluruh ormas yang telibat termasuk pada management Grand Elty Krakatoa Kalianda, kita tetap bersatu,” pungkas Romo Roy.

Ketua Presidium DPD Wanita Katolik RI Provinsi Lampung Ellysabeth Sri Puryanti meyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Komisi HAK dan Kerawam Keuskupan Tanjungkarang karena dilibatkan dalam bakti sosial taman 500 batang mangrove.
“Kami dirangkul oleh Komis HAK dan Kerawam Keuskupan Tanjungkarang yang memang luar biasa untuk menghimpun para organisasi katolik untuk ambil bagian di dalamnya,” katanya.
Menurut Ellysabeth, WKRI langsung merespon karena turut prihatin dengan kerusakan alam terutama di kawasan sepanjang pantai di Lampung karena abrasi.
“Keprihatinan kami juga sebagai para ibu yang memprihatikan bumi kita makin haus akan kerinduan, sentuhan para masyarakatnya untuk mengembalikan keletarian lingkungan itu. Maka tindakan yang kami lakukan salah satunya adalah penanaman tanaman di pantai yaitu mangrove, harapan kami ini akan mengurangi abrasi,” tambahnya.
Ketua Presidium DPD Wanita Katolik RI berharap mangrove yang ditaman tersebut dapat melindungi masyarakat dari kawasan di sekitar pantai.
“Semoga bumi kita semakin kelestariannya nampak, terlebih dalam kegiatan Laudato Si bahwa bumi rumah kita bersama,” tutup Ellysabeth.

Ketua Bidang Pengembangan Usaha DPD Vox Point Indonesia Provinsi Lampung Andreas Kamajaya pada kesempatan yang sama menyampaikan terima kasih kapada Komisi HAK dan Kerawam Keuskupan Tanjungkarang.
“Kami menyampaikan terimakasih atas kerja sama dalam hal ini penanaman bibit mangrove di wilayah Grand Elty Krakatoa Lampung Selatan. Harapannya apa yang kami lakukan hari ini dapat bermanfaat ke depan bagi generasi penerus dan bumi yang kita tempati saat ini sampai nanti,” ucap Andreas.

Direktur Radio Suara Wajar Bandarlampung Kornelius Anjarsi mengatkaan kegiatan kecil yang menjadi sumbangsih Komisi HAK dan Kerawam Keuskupan Tanjungkarang ini untuk bumi, sebagaimana Paus Fransiskus mengatakan bahwa bumi kita ini rumah kita bersama yang harus kita rawat.
“Jadi bukti nyatanya ya mungkin hal-hal kecil seperti ini yang bekerja sama Kerawam dengan ormas katolik dengan sarana komunikasi yang dimiliki keuskupan Radio Suara Wajar. Semoga ini bisa menghasilkan sesuatu yang baik, maksudnya tumbuh karena menanam ini butuh proses sehingga memang perlu bersabar untuk menumbuhkan sesuatu harapan baru untuk rumah kita bersama terima kasih,” pungkas Romo Ajar.***
Editor : Robertus Bejo