Khitanan Massal Lintas Agama PDKI Keuskupan Tanjungkarang dan Alumni SMP Xaverius Teluk Betung Perkokoh Kerukunan Umat Beragama

ALTUMNEWS.Com, BANDARLAMPUNG — Paguyuban Devosan Kerahiman Ilahi (PDKI) “Santa Perawan Maria” Keuskupan Tanjungkarang bersama Alumni SMP Xaverius Teluk Betung menggelar bakti sosial (baksos) Khitanan Massal Lintas Agama “Khitanan Ceria Peduli Sesama”. Baksos dipusatkan di lapangan olahraga SMP Xaverius Teluk Betung, Jalan Hasanudin Teluk Betung Bandar Lampung, Jumat (8/7/2022).

Khitanan Ceria Peduli Sesama ini mengambil tema “Meraih Berkat Sang Kerahiman dan Kesalehan Sosial Kemanusiaan Dengan Berbagi dan Melayani” diikuti 129 anak asal Bandarlampung dari latar belakang agama yang berbeda.

Pamong PDKI “Santa Perawan Maria” Keuskupan Tanjungkarang Yohana Pujilatin menjelaskan khitanan ini memang lanjutan dari program PDKI yang terdahulu atas permintaan Mgr. Yohanes Harun Yuwono.

“Tetapi sesungguhnya dasar yang melatar belakangi kami mengadakan khitanan ini adalah karena Allah Yang Maha Rahim begitu baik dan tak terbatas kasih-Nya kepada kita tanpa membedakan,” kata Yohana Pujilatin pada sambutan pembukaan kegiatan ini, Jumat (8/7/2022).

Menurutnya selama tiga tahun masa pandemi menjadi masa yang sangat mencekam bagi semua, bukan hanya warga Kota Bandarlampung, tetapi umat di seluruh dunia.

“Pengalaman pahit, suka dan duka dalam mendampingi dan momong para devosan se-Keuskupan Tanjungkarang bagi kami menjadikan sebuah memory yang tak terlupakan,” kenangnya.

Ditegaskan Yohana Pujilatin, meskipun suasana pandemi, PDKI Keuskupan Tanjungkarang tetap melayani dari jarak jauh, diantaranya berbagi masker, nasi bungkus, sembako, pakaian layak pakai, hingga minyak goreng.

“Selama pandemi kami bergerak hanya dalam pelayanan belas kasih, baik untuk yang terdampak covid-19, masyarakat umum lebih-lebih duafa di jalan-jalan. Setelah pandemi berlalu, mereda bahkan hampir menghilang dan semoga hilang sama sekali, kami bisa bernafas lega,” katanya.

Maka sebagai ungkapan syukur atas rahmat Tuhan, lanjut Yohana Pujilatin, PDKI Keuskupan Tanjungkarang masih diberikan kesehatan dan kesempatan melayani-Nya.

“Maka khitanan massal adalah program yang harus kami laksanakan. Karena syukur, terima kasih dan suka cita atas anugrah Tuhan maka kami memberikan Khitanan massal Ceria Peduli Sesama,” ungkap Pamong PDKI Keuskupan Tanjungkarang.

BACA JUGA:  Selamat Merayakan Ulang Tahun Imamat Ke-20 Romo Roy

Diungkapkan Yohana Pujilatin sekali lagi Tuhan begitu baik. Dia menyadari bahwa PDKI Keuskupan Tanjungkarang sangat terbatas apalagi ekonomi sedang dalam kesulitaan tapi Tuhan tidak kekurangan cara dalam menolong umat-Nya.

“Dalam kesulitan kami, Tuhan mengirimkan malaikat-malaikat-Nya melalui Alumni SMP Xaverius Telukbetung, sehingga kami puji Tuhan bisa melaksanakan program khitanan ini untuk tidak hanya di Bandarlampung, tetapi juga di Kota Gajah pada 30 Juni 2022 lalu dan di UP Jati Baru, Desember nanti,” terangnya.

“Dan semboyan kami apa pun situasi dan kondisinya kami akan tetap melayani Tuhan melalui sesama. Biarlah Tuhan yang semakin besar, dan kami semakin kecil,” tandas Yohana Pujilatin menutup sambutannya.

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana yang datang pada baksos ini begitu mengapresiasi khitanan massal yang digagas PDKI “Santa Perawan Maria” Keuskupan Tanjungkarang.

“Hari ini PDKI Keuskupan Tanjungkarang alhamdulilah memberikan sunatan massal bagi Bandarlampung untuk anak-anak kita dan kerukunan umat beragama itu penting. Kerukunan umat beragama berarti masyarakatnya men-suport. Dan ini adalah bentuk partisipasi dari PDKI yang luar biasa,” kata Bunda Eva.

Bunda Eva berharap PDKI Keuskupan Tanjungkarang ke depan dapat melakukan kegiatan serupa di seluruh kebuaten kota yang ada di Provinsi Lampung.

“Mudah-mudahan apa yang sudah dilakukan oleh PDKI selalu diberikan yang terbaik, dan kita doakan PDKI bisa merambah, bukan hanya di Kota Bandar Lampung tetapi peserta yang ada di Provinsi Lampung,” ucapnya.

Menurut orang nomor satu di Kota Bandar Lampung ini, dengan kegiatan yang melibatkan lintas agama, semakin nampak jelas bahwa kerukunan antar umat beragama terjalin baik.

“Sekali lagi terima kasih banyak, Bunda atas nama Pemerintah Kota dengan diadakan sunatan massal ini, ini adalah yang luar biasa untuk warga masyarkat Bandar Lampung bahwa ada sunatan massal ini, kerukunan antar umat beragama, luar biasa,” pungkasnya.

BACA JUGA:  Renungan Harian Keluarga Minggu, 4 September 2022

Apresiasi serupa disampikan Ketua FKUB Provinsi Lampung, Dr. Mohammad Bahruddin, M.A., yang turut datang pada baksos Khitanan Ceria Peduli Sesama ini.

“Kegiatan bakti sosial ini salah satu menang poin-poin pemikiran dari teman lintas agama untuk selalu mengemas kegiatan yang tema sentralnya adalah kemanusian. Sehingga seluruh umat beragama memang harus memanusiakan manusia.”

“Dan di antara aspek memanusiakan manusia adalah bersedekah. Dalam hal ini adalah kemudian mengkhitankan orang-orang yang notanebe beda agama dengan Katolik, mohon maaf itu kan. Semua agama, mohon maaf banyak yang dari Islam itu dikhitankan. Ini artinya tanpa membeda-bedakan agama apa pun dari warga termasuk sukunya, etnisnya, dan sebagainya,” kata Dr. Mohammad Bahruddin.

Ketua FKUB Provinsi Lampung ini berharap kegiatan baksos khitanan massal ini berkesinambungan.

Dr. Mohammad Bahruddin pada kesempatan ini juga menjelaskan pentingnya kehadiran tokoh lintas agama, yakni untuk meneguhkan kerukunan umat beragama.

“Harapan saya tentu kegiatan ini dapat berkesibambungan dari waktu ke waktu setiap tahun dan ini saya sudah keberapa kalinya hadir di kegiatan seperti ini, karena untuk apa? Untuk meneguhkan kerukunan umat beragama.”

“Bahwa bakti sosial seperti ini kalau tidak dihadiri tokoh lintas agama nanti ada miss persepsi, oh itu kristenisasi, oh itu katolikasisasi dan seterusnya, ini tidak ada. Karena yang namanya sedekah, yang namanya bakti sosial itu ya tidak beragama, universal, agama manapun mengajarkan seperti itu,” pungkasnya.

Dihubungi terpisah, salah satu perwakilan Alumni SMP Xaverius Teluk Betung H. Hendra Rinaldi S.Sos., M.M. mengatakan bahwa para alumni Xavete mempunyai komitmen bersama untuk saling membantu sesama yang membutuhkan tanpa melihat suku, ras dan agama.

“Sekecil apa pun bantuan yang kami berikan akan membantu meringankan antar sesama. Insyaallah bila kami masih diberikan rejeki dan kesehatan, maka komitmen kami untuk saling membantu sesama tanpa melihat perbedaan,” katanya pada Altumnews, Sabtu (09/7/2022).

BACA JUGA:  49 Caleg Katolik dari Lampung Pada Pemilu 2019

Perwakilan Alumni Xavete lainnya, Romo Stefanus Ruswan Budi Sunaryo MSF menyampaikan sebagai alumni, semua berangkat dari sadar akan keberagaman.

“Kami tetap solid dan berharap kesolidan ini bisa disebarkan ke masyarakat yang lebih luas. Maka kami berkomitmen untuk menyebarkan kesolidan dalam keberagaman ini ke lingkungan di mana kami sejak awal dipertemukan, Xavete,” tandas Romo Wawan, begitu panggilan akrabya.

Ditandaskan Romo Wawan, khitanan massal ini hanya salah satu tema, tetapi pesan terdalam dari Alumni Xavete untuk acara ini adalah kebersamaan dalam keberagaman yang harapannya dapat ditangkap oleh lebih banyak orang.

“Dan sebenarnya untuk teknis justru dari angkatan kami Bapak Haji Hendra Reynaldi yang mengkoordinir acara ini. Dan keterlibatan Bapak Triwirya Chandra wakil umat Budha juga sangat penting memberikan nuansa bahwa memang acara ini di adakan di Lembaga Sekolah Katolik. Tetapi ini bukan acara atau soal keagamaan tetapi lebih pada kemanusiaan yang sungguh lintas batas,” pungkasnya.

Untuk diketahui Paguyuban Devosan Kerahiman Ilahi adalah wadah para Devosan yang berdevosi kepada Allah yang berbelas kasih. Karena Allah yang diimani adalah Allah yang berbelas kasih maka selain doa sebagai sarana gerak dan langkah dalam mengembangkan iman dan pelayanan kepada Allah melalui sesama devosan kerahiman ilahi juga melakukan aktivitas pelayanan belas kasih kepada sesama melalui praktek berbela rasa dan peduli terhadap sesama.

Bela rasa dan kepedulian itu mencakup amal kasih dan pelayanan seperti peduli pada yang papa dan berkekurangan antara lain khitanan massal gratis.

Selain melayani, PDKI “Santa Perawan Maria” Keuskupan Tanjungkarang juga ingin mewartakan belas kasih Allah Yang Marahim kepada semua baik yang seiman maupun yang tidak seiman. Untuk itu PDKI menjalin relasi dengan masyarakat umum dan menjalin hubungan serta melakukan pelayanan lintas agama.***