ALTUMNEWS.Com, TANJUNG JAYA — RPA Provinsi Lampung menggelar talk show dengan tema “Sinergitas Pemerintah dan Stakeholder dalam Penanganan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak”.
Talk show menghadirkan narasumber Wakil Ketua II DPRD Provinsi Lampung Ririn Kuswantari, Kepala Dinas PPPA Provinsi Lampung Fitrianita Damhuri, Wakil Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya, Ketua PP RPA Ai Rahmayanti di Yayasan Shodiqussalam Tanjung Jaya, Lampung Tengah, Sabtu (11/9/2021).
Ririn menyampaikan pembentukan Raperda Pengarusutamaan Gender yang sasarannya pada pertimbangan filosofis, sosiologis juga yuridis.
Raperda Pengarusutamaan Gender ialah kegiatan yang sistematis menyeluruh dan berkesinambungan menjangkau hal-hal peraturan yang berkenaan dengan strategi pengarusutamaan gender yang ada di Provinsi Lampung.
“Bahwa ini diharapkan dapat mendorong perubahan paradigma berfikir masyarakat sekaligus mentransformasi ke arah masyarakat yang lebih baik,” kata Ririn.
Sementara itu, Kepala Dinas PPPA Provinsi Lampung Fitrianita Damhuri mengatakan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak seperti fenomena gunung es.
“Semakin tinggi kasus kekerasan yang tercatat tidak berarti langsung adaktif. Tetapi kita juga harus terus meningkatkan kapasitas masyarakat agar mampu menjadi pelopor dan pelapor. Kasus perempuan dan anak itu didominasi oleh perempuan dan termasuk kategori yang rentan dan memerlukan pendampingan,” kata dia.
Wakil Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya mengatakan bahwa anak sangat berpotensi sebagai korban kekerasan. Baik kekerasan secara fisik, kekerasan secara sosial, kekerasan secara mental, dan juga kekerasan secara seksual.
“Dan isu kesetaraan gender menjadi salah satu upaca pencegahan juga penanggulangan kekerasan terhadap perempuan dengan menjadikan isu tersebut maintreaming hingga proses pemulihan menjadi kata kunci baik terhadap anak maupun perempuan,” tuturnya.
Ketua PP RPA Rahmayanti menyampaikan bahwa isu perempuan dan anak bukan hanya isu yang parsial tetapi menjadi isu kebangsaan.
“Jika ingin bangsa kita maju maka kita harus menuntaskan isu terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak ini,” katanya.
Menurunya RPA tidak hanya fokus terhadap perlindungan dari kekerasan, tetapi juga fokus terhadap isu perempuan yang dihadapi oleh generasi milenial.
“Kenapa harus generasi milenial ? Karena generasi kedepan itu dipenuhi oleh generasi milenial. Dan jika generasi ini mampu produktif dan jauh dari kehidupan kekerasan maka Indonesia akan lebih mudah menuju indonesia tangguh dan Indonesia emas,” tutunya.
RPA menurutnya sangat intens melakukan pendidikan, pendampingan, penelitian dan riset, juga pengembangan media.
”Mudah mudahan apa yang digagas baik oleh RPA juga Pemkab Lampung Tengah dapat menjadi percontoh untuk pemda-pemda yang lain. Dan saya mewakili masyarakat mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya,” tutupnya.***
Editor : Robertus Bejo