ALTUMNEWS.Com, BANDARLAMPUNG — Tanaman RHL dari Balai Pengelolaan DAS Way Seputih Way Sekampung yang ditanam di lereng Gunung Tanggamus pada tahun 2023 berbuah, artinya tanaman tersebut telah berbuah dengan umur kurang lebih satu tahun setelah ditanam. Tanaman jenis Alpukat Siger Sibatu tersebut merupakan hasil kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan yang dilaksanakan oleh Kelompok Tani Hutan ( KTH) Curah Sejuk dengan swakelola kelompok Tani.
Ahmad Yani, Ketua KTH Curah Sejuk menuturkan bahwa pilihannya menanam Alpukat jenis Siger yang berasal dari Lampung Timur merupakan kesepakatan kelompok tani di wilayah Gisting Atas setelah melakukan kunjungan ke Desa Gunung Mas wilayah Kerja KPH Gunung Balak Kabupaten Lampung Timur pada akhir tahun 2022. Dari hasil kunjungannya bersama beberapa anggota kelompok tani Curah Sejuk, mereka tertarik untuk menanam Alpukat Siger yang dinilai cukup produktif dengan bentuk buah yang cukup menarik, untuk itu ia dan rekan rekannya ini menanam di lereng Gunung Tanggamus setelah dilakukan sosialisasi bersama pihak Kehutanan untuk merehabilitasi lereng Gunung Tanggamus yang kondisinya saat ini banyak dilakukan Budidaya tanaman sayur.
Ahmad Dwi Cahyono, Kasi Perlindungan, KSDAE dan Pemberdayaan Masyarakat KPH Kota Agung Utara mewakili Kepala KPH, dihubungi secara terpisah menyampaikan bahwa upaya rehabilitasi di lereng Gunung Tanggamus merupakan komitmen KPH Kota Agung Utara Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, agar kegiatan masyarakat yang saat ini bercocok tanam sayur bisa berangsur berubah menjadi tanaman berkayu yang tetap menghasilkan buah.
“Oleh karena itu, harus dilakukan upaya serius dalam kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan ini. Utamanya adalah kelembagaan kelompok tani yang harus kuat, pemahaman yang merata pada semua anggota terhadap kegiatan rehabilitasi ini. Kami sebagai organisasi di tingkat tapak, berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat, agar upaya rehabilitasi yang dilakukan harus berhasil, sebagaimana pesan Kepala KPH dan Bapak Kepala Dinas Kehutanan.”
“Untuk itu, selama tahun 2023, kami banyak concern di wilayah lereng Gunung Tanggamus bahkan kami sering menginap di kantor resort KPH yang berkedudukan di Blok 16 Gisting Atas, petani bisa setiap saat berkonsultasi dan berkomunikasi terkait kegiatan RHL yang dilakukan.”
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Yanyan Ruchyansyah, menyampaikan bahwa berbuahnya alpukat hasil RHL di lereng Gunung Tanggamus yang berumur kurang lebih satu tahun sejak ditanam adalah upaya keseriusan semua pihak untuk mensukseskan tagline kami RHL merencanakan panen. Alhamdulillah, semua karena kuasa Allah SWT, manusia berupaya Tuhan yang menentukan, Ungkapnya.
Selanjutnya, Yanyan juga menyampaikan bahwa berbuahnya beberapa batang alpukat hasil RHL di lereng Tanggamus tersebut merupakan buah kejujuran dari para pelaksana RHL. UPT Balai Pengelolaan DAS Way Seputih Sekampung KLHK selaku Pemegang Anggaran dan PPK, UPTD KPH yang merupakan perpanjangan tangan Dinas Kehutanan Provinsi Lampung selaku pendamping dan kelompok tani hutan selaku pelaksana bisa sinergis, memberikan yang terbaik dengan memanfaatkan anggaran dengan sebaik-baiknya, pengadaan bibit yang unggul dan tentunya juga dalam pra, pelaksanaan dan pasca/pemeliharaan tanaman, sehingga tanaman bisa memberikan hasil dengan cepat. Kalau tidak ada kejujuran mustahil ada trust, dan kepercayaan inilah “Buah Kejujuran” yang kemudian memberikan hasil yang baik.
Yanyan juga menambahkan, upayanya yang ingin terus mendorong peran semua pihak, agar keberhasilan RHL tidak hanya sampai disini saja, harus terus ada peningkatan sampai dengan titik maksimal, kawasan hutan harus kembali berfungsi secara ekologi dengan tutupan pohon tetapi menghasilkan hasil hutan bukan kayu dengan nilai ekonomi tinggi, untuk itu pemerintah baik pusat maupun daerah, swasta/pelaku usaha, Perguruan tinggi, LSM dan komunitas serta media yang merupakan 5 unsur stakeholder (Pentahelix) menjadi kekuatan penting agar program RHL benar-benar bisa berhasil dan memberikan dampak luar biasa.***