ALTUMNEWS.Com, BANDARLAMPUNG — Festival Krakatau (K-Fest) ke-34 resmi dibuka pada Sabtu (5/7/2025) di Lapangan Korpri, Komplek Kantor Gubernur Lampung oleh Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela, menandai dimulainya rangkaian perayaan budaya yang tidak hanya menyuguhkan pertunjukan seni, tetapi juga memantapkan posisi Lampung dalam peta pariwisata dan ekonomi kreatif nasional.
Karnaval budaya bertema “Nemui Nyimah Mask Street Carnaval” yang membuka festival ini menjadi simbol kuat dari semangat keterbukaan, keberagaman, dan kearifan lokal masyarakat Lampung. Sekitar 2.500 peserta dari 51 kelompok seni, menampilkan ragam atraksi budaya, termasuk ikon khas Lampung seperti sekura dan tupping, yang menjadi daya tarik visual dan nilai naratif bagi ribuan penonton.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Jihan menekankan bahwa Krakatau Festival bukan semata pertunjukan, melainkan momentum kolektif untuk merayakan identitas dan membangun masa depan daerah.
“Festival ini adalah tentang harapan, semangat, dan kekuatan pariwisata sebagai jembatan menuju pembangunan inklusif. Falsafah ‘Nemui Nyimah’ bukan hanya slogan, melainkan nilai hidup yang kita wariskan,” ujar Jihan.
Ia juga menyebut bahwa Krakatau Festival telah menjadi representasi konsistensi Lampung dalam merawat kebudayaan sekaligus membuka peluang-peluang ekonomi melalui event pariwisata yang berkelas nasional.
Menguatkan pernyataan Wakil Gubernur, Nova Arisne, Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf RI, mengapresiasi konsistensi Lampung yang kembali masuk dalam daftar 110 Event Unggulan Nasional Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025.
“Festival ini bukan hanya alat promosi pariwisata, tetapi juga kendaraan diplomasi budaya daerah. Lampung berhasil menunjukkan bagaimana IP-based event bisa menjadi daya saing di tingkat nasional bahkan internasional,” tegas Nova.
Nova juga menyerahkan langsung piagam penghargaan KEN 2025 kepada Wakil Gubernur Lampung sebagai bentuk pengakuan atas kualitas penyelenggaraan dan dampak Krakatau Festival.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Lampung, Bobby Irawan, menjelaskan bahwa Krakatau Festival 2025 dirancang dengan pendekatan inklusif, menggabungkan tradisi dan tren urban. Festival Kanian, misalnya, menjadi panggung bagi 60 UMKM terkurasi dengan suguhan musik, tari, mural, fashion show, dan lomba-lomba kreatif, termasuk lomba sambal ulek yang diikuti lebih dari 100 peserta bersama DPD Ikaboga Lampung.
Dukungan komunitas juga terlihat dalam pameran ekonomi kreatif yang menghadirkan 20 stan dari kabupaten/kota se-Lampung serta mitra kolaborator. Sinergi ini memperlihatkan wajah baru pembangunan berbasis partisipasi masyarakat.
Dalam sambutannya, Wagub Jihan juga menyoroti pentingnya infrastruktur pendukung seperti Bandara Radin Inten II, Jalan Tol Trans Sumatera, dan proyek strategis Bakauheni Harbour City (BHC) sebagai fondasi pengembangan destinasi unggulan Lampung ke depan.
Ia menegaskan lima arah pembangunan sektor pariwisata: Pengembangan desa wisata berbasis lokal, peningkatan investasi melalui BHC dan penguatan ekosistem event pariwisata.
Rangkaian Krakatau Festival 2025 akan ditutup pada Minggu (6/7/2025) dengan gelaran Krakatau Run 5K dan 10K yang menyusuri sudut Kota Bandarlampung. Malam harinya, acara Pesona Kemilau Krakatau akan menjadi puncak penutupan, lengkap dengan pengumuman pemenang lomba dan penampilan artis lokal dan nasional seperti Mr Jono & Joni, terbuka untuk seluruh masyarakat.
Krakatau Festival bukan hanya ruang selebrasi budaya, tapi juga pendorong diplomasi budaya dan pengungkit ekonomi lokal yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan Lampung dalam satu panggung besar.***